Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Feb 2019)
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Memahami Struktur Wacana Melalui Metode Analisis Wacana Kritis Berbasis Literasi Media Sosial
Abstract
Di era literasi media modern saat ini, pesan media mempunyai peran yang sangat kuat dalam membentuk perilaku masyarakat. Derasnya informasi yang beredar di masyarakat belum diimbangi dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi media sosial. Kesalahan dalam menafsirkan sebuah wacana teks berita dapat menimbulkan ‘krisis komunikasi’ dengan menyebarkan informasi yang salah secara cepat. Keterampilan mahasiswa berpikir kritis dan memahami struktur teks wacana sangat penting untuk mendukung prinsip belajar sepanjang hayat dan sebagai bagian pembelajaran kepada warga negara. Penerapan metode analisis wacana kritis berbasis literasi media sosial dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan kualitas mahasiwa dalam memahami struktur wacana, misalnya: mengklasifikasikan bagianpendahuluan, isi, dan penutup serta menganalisis kode media dan kompetensi untuk menafsirkan beberapa makna dan pesan teks berita sehingga mahasiswa dapat mengevaluasi pesan wacana tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen sejati dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu tes, observasi, walkthrough, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) profil kemampuan mahasiswa memahami struktur wacana sebagian besar berada pada kategori sedang 38,5%, dengan rentang skor 50-69. Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama; 2) penggunaan metode analisis wacana kritis berbasis literasi media sosial mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami struktur wacana secara signifikan daripada metode pembelajaran konvensional