Sari Pediatri (Nov 2016)

Evaluasi Mikrobiologi dan Sifat Mekanik Kateter Penghisap yang Dipakai Ulang: Perbandingan antara Dua Prosedur Pemrosesan

  • Elisa Elisa,
  • S.H. Purwanto,
  • A.T. Aman,
  • Y. Pranoto,
  • Kusmono Kusmono

DOI
https://doi.org/10.14238/sp12.5.2011.328-34
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 5
pp. 328 – 34

Abstract

Read online

Latar belakang. Pemakaian ulang kateter penghisap telah biasa dilakukan di Indonesia, namun sejauh ini belum ada penelitian mengenai sterilitas dan keamanannya. Tujuan. Mengevaluasi sterilitas, sifat mekanik, dan permukaan serta kualitas matriks kateter penghisap yang dipakai ulang setelah diproses dengan dua jenis prosedur pengolahan yang berbeda. Metode. Kateter penghisap yang dipakai ulang setelah diproses dan disterilisasi menggunakan gas etilen oksida (EO), atau menggunakan sterilisasi pemanasan kering (kelompok B). Semua sampel dibersihkan dan didesinfeksi dengan prosedur yang hampir sama. Kateter penghisap baru dipakai sebagai standar. Mikroba yang tumbuh pada medium kultur diidentifikasi. Semua sampel menjalani uji tarik dan kompresi. Analisis mikrostruktur dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron (SEM) dan energi-dispersif spektroskopi sinar-X (EDX). Hasil. Kultur positif bakteri komensal pada 6 di antara 15 sampel pada kelompok A, dan 6 dari 17 sampel pada kelompok B. Terdapat perbedaan yang bermakna dari sifat mekanik sampel penelitian (p<0,05). Sampel dari kelompok A memiliki kekuatan yang paling rendah. Sampel dari kedua kelompok penelitian mengalami perubahan kelenturan dan keuletan dibanding standar. Analisis mikrostruktur menggunakan XPS dan EDX pada permukaan dalam ujung kateter penghisap yang dipakai ulang menunjukkan degradasi komponen matriks. Analisis SEM mendeteksi beberapa partikel tambahan dan rekahan. Analisis EDX pada partikel tambahan menunjukkan pengayaan sinyal na+ dan ca++. Secara keseluruhan, didapatkan tanda kontaminasi serta kerusakan material. Kesimpulan. Kedua metode pengolahan ulang kateter penghisap memberikan hasil sterilitas yang sebanding. Sampel yang dipakai ulang mengalami penurunan kekuatan, menjadi lebih lentur, dan tidak ulet. Ditemukan tanda kontaminasi, perubahan sifat permukaan dan kerusakan matriks dari kateter penghisap yang dipakai ulang.

Keywords