Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism (Aug 2011)

Diskusi Pengalaman Religius

  • Haidar Bagir

DOI
https://doi.org/10.20871/kpjipm.v1i1.9
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 1
pp. 129 – 136

Abstract

Read online

Dalam persfektif Islam, tidak ada jaminan bahwa sesuatu yang extraordinary merupakan wujud dari suatu pengalaman spiritual. Ada atau tidaknya fenomena luar biasa bukanlah tema utama dalam pengalaman spiritual. Inti utama dari pengalaman spiritual adalah empati, kepedulian akan yang lain. Meskipun dalam isu mengenai kenabian, teologi Islam sendiri dan ilmu kalam menjadikan aspek mukjizat sebagai a proof of prophethood, namun titik berat kepada aspek extraordinary bukanlah faktor utama. Mengenai karakter teologi, bahasa teologi adalah bahasa mayoritas. Dalam pola pikir mayoritas, awam, sesuatu baru menjadi bukti bagi sesuatu yang besar jika itu merupakan hal yang luar biasa. Pola pikir mayoritas melihat agama harus sebagai sesuatu yang luar biasa. Seandainya biasa-biasa, maka tidak dianggap agama. Padahal sebenarnya agama itu menampakkan dirinya dalam kehidupan kita yang biasa-biasa, mengalir di antara banyak hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah yang patut disadari.

Keywords