Ulumuna (Dec 2012)

PERGOLAKAN TEOLOGI SYIAH-SUNNI: MEMBEDAH POTENSI INTEGRASI DAN DISINTEGRASI

  • Slamet Mulyono

DOI
https://doi.org/10.20414/ujis.v16i2.185
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 245 – 278

Abstract

Read online

Abstract: Shia-Sunni conflict in Sampang Madura recently, and that happens greased with political strife in Syria to date, suggests that the dynamics of the Shia-Sunni relations is still turbulent. This paper will elaborate aspects of conflict in two major streams in Islam, while also exposing the sides of the similarities between them. There are five issues targeted in this study, namely: the imāmah, the authenticity of the Qur'an, the khilāfah of Abū Bakr, the right to the khilāfah of ‘Ali ibn Abi ╡ālib, and the meaning of ahl al-bayt. The authors conclude that the differences in the two streams in the issues range from highly-diametric, put forward by the extreme sects, to the subtle differences and almost in tune, put forward by a moderate sectsAbstrak: Terjadinya konflik Syiah-Sunni di Sampang Madura belum lama ini, dan yang terjadi dengan dilumuri pertikaian politik di Suriah hingga saat ini, menunjukkan bahwa dinamika hubungan Syiah-Sunni masih terus bergolak. Tulisan ini akan mendedah aspek-aspek pertentangan dalam dua aliran besar dalam Islam itu, disamping juga memapar sisi-sisi kesamaan di antara keduanya. Ada lima masalah yang disasar dalam kajian ini, yaitu: imāmah, keotentikan al-Qur’an, khilāfah Abū Bakr, hak khilāfah atas ‘Alī ibn Abī ╡ālib, dan pemaknaan terhadap ahl al-bayt. Penulis menyimpulkan bahwa perbedaan dua aliran itu dalam lima hal tersebut merentang mulai dari sangat bersifat diametral, yang dikemukakan oleh sekte-sekte yang ekstrem, hingga perbedaan yang halus dan hampir seirama, yang dikemukakan oleh sekte-sekte yang moderat.

Keywords