Agritepa (Jul 2018)

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik

  • Afrizon Afrizon

DOI
https://doi.org/10.37676/agritepa.v4i1.591
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1
pp. 95 – 105

Abstract

Read online

Kajian tentang Pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan pupuk organic dan an organic dilakukan pada bulan November – Desember 2016 di Kebun Pembibitan PT. Bio Nusantara Teknologi, Kec. Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasi berada pada ketinggian ± 13 mdp . Bibit kelapa sawit yang digunakan berumur 12 bulan. Tujuan kajian adalah untuk mendapatkan kombinasi pupuk organik dan anorganik terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada pembibitan utama/Main-nursery pada umur 12 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 1 faktor dan 4 ulangan. Faktor yang digunakan adalah kombinasi dosis pupuk organik padat limbah kelapa sawit dan pupuk anorganik (Meister MX) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga didapat 72 tanaman. Variabel yang diamati adalah tinggi bibit (cm), diameter Batang (mm), tingkat kehijauan daun dan jumlah pelepah (helai). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam (ANAVA) pada taraf α = 5% . Jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil kajian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata perlakuan pupuk anorganik dan pupuk organik padat (POP) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit umur 12 bulan. Namun berdasarkan rata-rata pengamatan bahwa kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik padat O3 yaitu 40 % anorganik (20 g/polybag) + 60% Organik (300 g/polybag) memberikan pertumbuhan bibit tidak berbeda jauh dengan perlakuan O0 yaitu 100% Anorganik (50 g/polybag) + 0% Organik (0 g/polybag) , dimana perlakuan O3 sudah mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 60 % atau 30 g/polybag. Kata kunci : Bibit, kelapa sawit, organik, anorganik, pertumbuhan