e-Jurnal Medika Udayana (May 2014)
TAJAM DENGAR PADA PEKERJA KLUB MALAM FULL MUSIK
Abstract
Gangguan pendengaran adalah tidak dapat atau menurunnya kemampuan dengar pada sebagian atau kedua telinga1.Pendengaran dapat terganggu karena beberapa mekanisme.Salah satu mekanisme yang dapat mengganggu fungsi pendengaran adalah suara yangkeras.1,2 Gangguan pendengaran dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tuli konduktif dantuli sensoris.1,3 Tuli sensoris merupakan gangguan pendengaran yang terjadi padatelinga bagian dalam. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapatmenyebabkan rusaknya reseptor pendengaran telinga dalam.1 Pekerja pada klub malammendapatkan paparan suara tingkat tinggi. Tingkat suara pada lantai dansa melebihi 100dB(A).4,6 Terdapat beberapa tes untuk mengetahui fungsi pendengaran individu secarakualitatif yaitu dengan garpu tala23, yaitu tes Rinne, Weber dan Schwabach.Penelitianini merupakan penelitian deskriptif potong-lintang (cross-sectional.) Data yangdikumpulkan merupakan data primer. Data langsung didapatkan melalui wawancara dantes tajam dengar pada responden. Untuk menilai tajam dengar, dilakukan tes dengangarpu tala.Subjekpenelitianiniadalahpekerja (kasir, teknisi, pelayan) yang bekerja diklub malam full musik, bekerja di dalamruanganatau area dalam yang terpaparbisingsecara penuh.Berdasarkan data penelitian dari 50 orang responden, didapatkan 54%memiliki keluhan telinga berdenging, dan 5 orang (10%) dengan keluhan pusing.37orang (74%) memiliki rinne positif, dan 13 orang (26%) dengan rinne negatif. 11 orang(22%) dengan Schwabach memendek, dan 39 orang (78%) dengan hasil tes normal.Didapatkan 13 orang (59,37%) yang memiliki keluhan dan hasil tes yang tidaknormal.Dari 50 responden didapatkan lebih dari 50 % mengalami gangguanpendengaran berdasarkan tes dan keluhan subyektif yang dicocokan. Keluhan yangpaling banyak berupa telinga berdenging sebanyak 54%.