Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (Jul 2024)

Perbedaan Pengaruh Pursed Lips Breathing dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Penurunan Sesak Napas Penyakit Paru Obstruktif Kronik

  • Mita Puspita,
  • Siti Khotimah

DOI
https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i2.346
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 227 – 233

Abstract

Read online

Individu yang mengalami kesulitan dalam pernapasan atau mengalami sesak napas akan merasakan adanya ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehingga individu tersebut akan membatasi kegiatan. Mekanisme sesak napas pada PPOK karena meningkatnya ventilasi saluran pernapasan, obstruksi jalan napas, hipoksemia, produksi sputum berlebih, gangguan otot dinding pernapasan, peradangan akut jaringan paru, dan menurunnya kemampuan fungsi otot-otot pernapasan. Subjek perlakuan sebanyak 32 responden, dengan kelompok PLB sebanyak 16 responden dan kelompok DB sebanyak 16 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan pre test and post test two design group dimana kelompok perlakuan pursed lips breathing diberikan dosis 6 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit dan kelompok perlakuan diaphragmatic breathing diberikan 5 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit, masing-masing kelompok perlakuan diberikan latihan sebanyak 2x dalam seminggu selama 4 minggu. Alat ukur sesak napas menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian menggunakan uji independent sample t-test nilai p = 0,505 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien PPOK.

Keywords