Keluwih (Dec 2024)

Efektivitas Madu Hutan dan Krim Daun Singkong terhadap Penyembuhan Luka Bakar derajat-IIA

  • Jonaha Bonafide Tampubolon,
  • Runggu Retno J Napitupulu,
  • Hendra

DOI
https://doi.org/10.24123/kesdok.V6i1.6837
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1

Abstract

Read online

Abstract—The skin is a line of defense in protecting the body from various trauma and injuries such as burns. Grade IIA burns are characterized by red, blistered skin and blisters. Treatment for grade IIA burns generally uses drugs such as sulfadiazine, povidone-iodine, MEBO. prices due to limited drug availability and side effects mean that alternative treatments using traditional ingredients are needed to treat burns. Honey and cassava leaves are traditional ingredients that can be used as an alternative for treating grade IIA burns. This research uses a pure experimental method with post test observations only with control group design. There was a difference in the average length of burn wounds after 14 days of treatment. Forest honey and cassava leaf extract cream are considered effective in healing grade IIA burns. The group of mice given honey had the smallest average length of burn wounds compared to the group given cassava leaf extract cream and followed by the positive control group given silver sulfadiazine and the negative control group without treatment. Thus, forest honey has the greatest effectiveness against grade IIA burns, compared to cassava leaves and the positive control. Keywords: burns, forest honey, cassava leaf cream Abstrak—Kulit merupakan garis pertahanan dalam melindungi tubuh dari berbagai trauma dan cedera seperti luka bakar. Luka bakar derajat IIA ditandai dengan kulit kemerahan, melepuh dan melepuh. Penanganan luka bakar derajat IIA umumnya menggunakan obat-obatan seperti sulfadiazin, povidone-iodine, MEBO. Harga yang mahal akibat keterbatasan ketersediaan obat dan efek samping menyebabkan diperlukannya pengobatan alternatif dengan bahan-bahan tradisional untuk mengatasi luka bakar. Madu dan daun singkong merupakan bahan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif penanganan luka bakar derajat IIA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni dengan rancangan post test observasi only with control group design. Terdapat perbedaan rerata panjang luka bakar setelah 14 hari perawatan. Krim madu hutan dan ekstrak daun singkong dinilai efektif dalam penyembuhan luka bakar derajat IIA. Kelompok mencit yang diberikan madu memiliki rerata panjang luka bakar paling kecil dibandingkan dengan kelompok yang diberikan krim ekstrak daun singkong dan diikuti oleh kelompok kontrol positif yang diberikan silver sulfadiazine dan kelompok kontrol negatif tanpa pengobatan. Dengan demikian, madu hutan mempunyai efektivitas paling besar terhadap luka bakar derajat IIA dibandingkan dengan daun singkong dan kontrol positif. Kata kunci: luka bakar, madu hutan, krim daun singkong

Keywords