Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (May 2023)

Alat Pendeteksi Formalin Menggunakan Deret Sensor HCHO dan MQ-7 dengan Logika Fuzzy

  • Cyntiya Laxmi Haura,
  • Indri Yanti,
  • Muh Pauzan

DOI
https://doi.org/10.22146/jnteti.v12i2.7097
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2
pp. 117 – 123

Abstract

Read online

Formalin merupakan zat kimia berbahaya yang memiliki bau menyengat, tidak memiliki warna atau jernih, dan mudah terbakar. Formalin, yang seharusnya digunakan untuk bahan pengawet mayat, banyak disalahgunakan oleh oknum pedagang, salah satunya untuk mengawetkan makanan. Formalin memiliki efek berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat praktis yang dapat mendeteksi keberadaan formalin dalam makanan. Pembuatan alat pendeteksi formalin menggunakan sistem inferensi fuzzy metode Mamdani sangat bermanfaat untuk mendeteksi formalin dan tingkat keamanan makanan secara cepat dan ekonomis. Alat pendeteksi formalin ini menggunakan deret sensor, yaitu sensor HCHO dan sensor MQ-7, yang dipadukan dengan sistem pakar, yaitu logika fuzzy. Sensor HCHO bekerja seperti indra pencium untuk mendeteksi formalin pada makanan, sedangkan sensor MQ-7 digunakan untuk mendeteksi karbon monoksida (CO). Pada proses pengujian, dibutuhkan pemanas (heater) untuk membuat sampel makanan mengalami penguapan. Uap inilah yang dideteksi oleh kedua sensor gas tersebut dan diposes dengan logika fuzzy metode Mamdani. Untuk mengetahui akurasi alat, hasil pengujian menggunakan alat dibandingkan dengan pengujian pada kit formalin dan Fuzzy Logic Toolbox pada MATLAB. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar formalin yang paling sedikit pada sampel tahu adalah sampel H, yaitu sebesar 0,60 ppm, sedangkan kadar formalin yang paling banyak pada sampel tahu adalah sampel E, yaitu sebesar 13,64 ppm. Kadar formalin yang paling sedikit pada ikan asin adalah sampel P, sebesar 7,14 ppm, sedangkan kadar formalin yang paling banyak pada sampel ikan asin adalah sampel T, yaitu sebesar 193,81 ppm. Jika dibandingkan dengan hasil dari kit formalin, dari pengujian sebanyak dua puluh sampel, diperoleh nilai akurasi sebesar 95%. Keluaran yang dihasilkan oleh alat hampir sama dengan yang dihasilkan MATLAB, yaitu 85% memiliki selisih 0,01 dan 15% memiliki selisih 0,02. Rata-rata error antara keluaran alat dan MATLAB adalah 0,77%.

Keywords