Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Apr 2022)

MALLEABLE MENTAL ACCOUNTING DAN MAKNA KEBAHAGIAAN SELAMA PANDEMI COVID-19

  • Handi Brata,
  • Dinda Maulidya Hartiningsih,
  • Nina Febriana Dosinta

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2021.13.1.02
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 16 – 31

Abstract

Read online

Abstrak - Malleable Mental Accounting dan Makna Kebahagiaan Selama Pandemi Covid-19 Tujuan Utama - Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana makna kebahagiaan dan strategi coping yang dipilih seseorang bisa mengurangi efektivitas kerja mental accounting dalam pengelolaan keuangan pribadi. Metode - Penelitian ini menerapkan metode studi kasus exploratory. Beberapa mahasiswa menjadi informan melalui wawancara secara daring. Temuan Utama - Makna kebahagiaan tergantung pada konsepsi mental seseorang. Konsepsi ini menjadi framing effect yang baik untuk menjustifikasi pembelian pribadi. Keberadaan akun mental yang ambigu dari aktivitas self-love melemahkan fungsi mental accounting dalam mengendalikan pengeluaran tambahan sehingga memicu overspending dan defisit anggaran mental. Implikasi Teori dan Kebijakan – Penelitian ini memperluas literatur akuntansi dari konteks kesejahteraan mental dan pandemi. Penelitian ini juga menampilkan evaluasi kebijakan coping dan implikasinya pada keuangan pribadi. Kebaruan Penelitian – Isu pandemi menjadi konsepsi mental yang kuat untuk terjadinya mallealble mental accounting tetapi self-control dapat ditingkatkan kembali jika putusan pembelian dievaluasi dengan dua prinsip emotional value yang diberikan dalam penelitian ini. Abstract - Malleable Mental Accounting and Meaning of Happiness During Covid-19 Pandemic Main Purpose – This study aims to understand how the meaning of happiness and the chosen coping strategy impair the mental accounting effectiveness in managing personal finance. Method – This study applied an exploratory case study method. Some students became informants through online interviews. Main Findings – The meaning of happiness depends on the personal mental conception. This concept is a good framing effect for purchase justification. An ambiguous mental account, related to self-love activities, hampers the mental accounting to control extra expenditures which triggers overspending and a mental budget deficit. Theory and Practical Implications – This study extends accounting literature in the contexts of pandemics and mental well-being. This study evaluates the coping policy and shows its implications on personal finance. Novelty – Pandemic issues are strong mental conceptions to allow malleable mental accounting, but one’s self-control can be re-activated if the buying decision is evaluated using two principles of emotional value given in this study.

Keywords