Informasi (Jul 2018)

KONSTRUKSI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KONTRA TERORISME DI INDONESIA

  • Mubarok Mubarok,
  • Diah Wulandari

DOI
https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.18620
Journal volume & issue
Vol. 48, no. 1
pp. 139 – 152

Abstract

Read online

In various parts of the world terror events and the perpetrators became news material of interest to the media. The news about terrorism is also a part of the construction process. It is no less important in the effort to eliminate terrorism in Indonesia is a counterterrorism movement that emphasizes aspects of prevention rather than the act of terror. This study aims to see how the mass media in Indonesia to construct counterterrorism messages. The paradigm of this research is a constructivist paradigm that differs from other paradigms in epistimology, ontology, axiology, and methodology. Framing analysis, as an analytical technique in this study, belongs to the paradigm of constructivism. This research uses framing analysis method of Pan and Kosicki. The results showed Framing Detik.com emphasized the news hardnews in the news of terrorism during the year 2017. Metrotvnews.com put forward the testimony of the news with resource persons manta perpetrators of terror as a counterterrorism effort. Kompas.com put forward the ofcial source of the police and BNPT in constructing the message kontraterosime. Viva.co.id praised the police performance and emphasized the aspect of lone wolf (single terrorist) as the exception of structured terrorism handling Di berbagai belahan dunia peristiwa teror dan pelakunya menjadi bahan berita yang menarik bagi media. Pemberitaan tentang terorisme juga merupakan bagian yang tidak terlepas dari proses konstruksi. Hal yang tidak kalah penting dalam upaya menghapus terorisme di Indonesia adalah gerakan kontraterorisme yang menekankan aspek pencegahan daripada penindakan terror. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana media massa di Indonesia melakukan konstruksi pesan kontraterorisme. Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruktivis yang berbeda dengan paradigma lain dalam hal epistimologi, ontology, aksiologi, dan methodology (Guba dan Lincoln 2005). Analisis framing, sebagai teknik analisis dalam penelitian ini, termasuk ke dalam paradigm konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing Pan dan Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan Framing Detik.com menekankan pemberitaan hardnews dalam pemberitaan terorisme selama tahun 2017. Metrotvnews.com mengedepankan testimony pemberitaan dengan narasumber manta pelaku terror sebagai upaya kontraterorisme. Kompas.com mengedepankan sumber resmi dari kepolisian dan BNPT dalam mengkonstruksi pesan kontraterosime. Viva.co.id memuji kinerja kepolisian dan menekankan aspek lone wolf (teroris tunggal) sebagai pengecualian penangan terorisme yang terstruktur.

Keywords