Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Apr 2016)
Corak Etnik dan Dinamika Batik Pekalongan
Abstract
ABSTRAKBatik Pekalongan mempunyai ciri khas atau karakter yang berbeda dengan batik dari daerah pesisir lainnya. Corak yang berbeda ini karena adanya pengaruh budaya dari etnis-etnis pembuat batik yang berdomisili di Pekalongan, yaitu etnis Jawa, etnis Cina dan etnis Belanda. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan tinjauan dan mengkritisi lebih dalam ciri khas atau karakter corak dari batik yang dihasilkan para pembatik dari etnis yang berbeda di Pekalongan. Metode pendekatan yang dipakai yaitu studi kepustakaan dan eksplorasi di lapangan. Beberapa sampel motif dari ketiga etnis pembatik dianalisis untuk mengetahui keunikan dan kekhasannya masing-masing, serta dengan tinjauan aspek-aspek lain yang melingkupi dinamika industri batik di Pekalongan. Hasilnya menunjukkan bahwa latar belakang budaya yang berbeda menghasilkan corak batik baru yang kemudian menjadi ciri khas batik Pekalongan secara umum. Ada tiga corak batik Pekalongan yaitu: Batik Pekalongan bergaya Jawa, Batik Pekalongan bergaya Cina, dan Batik Pekalongan bergaya Belanda, yang mempunyai keunikan sendiri-sendiri yang membedakan corak batik di antara mereka. Kajian ini dapat menjadi inspirasi pembinaan seni dan industri kreatif di daerah lain yang multietnis.Kata-kata kunci: batik, corak, etnisABSTRACTPekalongan batik has a specific or a different characteristic from other batik of coastal areas. Thestyle is differently from other because of the cultural influences of ethnic batik maker who lives in Pekalongan, namely Javanese, Chinese and Dutch. This paper aims to conduct a review and criticize the deeper characteristics or specific pattern of the Pekalongan batik results from the different ethnics. Approximation method used is library research and exploration in the field. Several samples of the three ethnic batik motifs were analyzed to determine the uniqueness and each characteristic, as well as the review of other aspects surrounding the dynamics of the industry in Pekalongan batik. The results show that different cultural backgrounds produce new batik patterns that later became the hallmark of Pekalongan batik in general. There are three Pekalongan batik patterns: Javanese, Chinese, and Dutch style which each of them has its own uniqueness that distinguishes batik patterns among themselves. This study may be the inspiration of art and creative industries development in other areas of the multiethnic. Key words: batik , complexion , ethnic