Buletin Veteriner Udayana (Feb 2014)

Prevalensi Infeksi Cacing pada Ikan Pisang-pisang (Pterocaesio diagramma) dan Ikan Sulir Kuning (Caesio cuning) yang Dipasarkan di Pasar Ikan Kedonganan, Badung

  • I Putu Hendra Pradipta,
  • Nyoman Adi Suratma,
  • Ida Bagus Made Oka

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, intensitas infeksi serta distribusi cacing pada berbagai organ, selain itu dapat juga melihat hubungan antara jenis ikan dengan prevalensi infeksi cacing pada ikan Pisang - pisang (Pterocaesio diagramma) dan ikan Sulir Kuning (Caesio cuning) yang dipasarkan di Pasar Ikan Kedonganan, Badung. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis mengikuti metode Fernando et al. & Kabata, kemudian data dianalisa secara deskriptif dan menggunakan uji Chi-Square. Prevalensi dan intensitas dari masing-masing jenis cacing pada ikan Pisang – pisang (Pterocaesio diagramma) yaitu digenea (45,71%) dengan rata-rata 4,81±5,9, cestoda (34,29%) dengan rata-rata 12,5±18,1, Hysterothylacium sp. (2,86%) dan Raphidascaris sp. (2,86%) ditemukan berjumlah 1 ekor, Terranova sp. (8,57%) dengan intensitas 1 ekor setiap ikan, acanthocephala (42,85%) dengan rata-rata 2,13±1,35, sedangkan ada 2 ekor cacing (5,71%) tidak bisa teridentifikasi. Pada ikan Sulir Kuning (Caesio cuning) dari 35 ekor ikan yang diteliti , prevalensi digenea (82, 86%) dengan rata-rata 5,62±4,6, Hysterothylacium sp. (5,71%) dengan rata-rata jumlah cacing 1 ekor dan Cucculanus sp (5,71%) dengan rata-rata 1,5. Lokasi distribusi cacing yang menginfeksi ikan Pisang - pisang (Pterocaesio diagramma) dan ikan Sulir Kuning (Caesio cuning) ditemukan pada beberapa organ antara lain operkulum, insang, rongga insang, lambung, usus, hati, sekum, gonad dan rongga tubuh. Setelah dilakukan analisis statistik menggunakan uji Chi-Square ternyata prevalensi infeksi tidak berhubungan nyata (P>0,05) dengan jenis ikan.

Keywords