Langkau Betang: Jurnal Arsitektur (Apr 2020)
KONSEP-KONSEP LOKAL YANG MELATARBELAKANGI SISTEM PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN RUMAH TRADISIONAL DI DUSUN PUCUNG, JAWA TENGAH
Abstract
Pucung merupakan salah satu dusun yang menjadi bagian dari pengembangan situs purbakala Sangiran di Jawa Tengah. Warga dusun masih hidup secara tradisional di dalam rumah sederhana, namun memiliki ruang, bentuk, dan sistem yang khas. Salah satunya adalah sistem penghawaan dan pencahayaan pada rumah tinggal yang minim bukaan, sehingga berbeda dengan standar rumah tinggal masa sekarang. Hal ini menarik untuk diteliti karena diduga terdapat konsep-konsep lokal yang melatarbelakangi sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk mendeskripsikan konsep-konsep lokal yang melatarbelakangi sistem penghawaan dan pencahayaan pada rumah tradisional di Dusun Pucung. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi literatur yang dianalisis dengan teknik induktif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat empat konsep yang melatarbelakangi sistem penghawaan dan pencahayaan pada rumah warga, yaitu: (1) rumah sebagai tempat perlindungan, (2) rumah sebagai domain keluarga, (3) tingkat penghawaan dan pencahayaan dalam rumah menunjukan tingkat privasi dan kesakralan ruang, dan (4) wujud keharmonisan dengan alam sekitar. LOCAL CONCEPTS IN AIR CIRCULATION AND LIGHTING SYSTEM OF TRADITIONAL HOUSE IN PUCUNG VILLAGE, CENTRAL JAVA Pucung is one of a village in Sangiran, Central Java. It also part of an archaeology site development in that area. Pucung society lived traditionally in simple house construction. However, it supported by a unique style of rooms, shapes, and system values. Some of the uniqueness are the air circulation and lighting system in their house with limited ventilation, which seems different from modern house standard. The assumption of local concepts that might influence the construction system is interesting to be studied. This research uses a descriptive-qualitative method to describe the local concepts of air circulation and lighting systems that applicated in a traditional house in Pucung Village. The research data is collected through field-observation, in-depth interviews, and literature studies. All of them, then treated in inductive technique analysis. In general, there are four concepts result as the background of air circulation and lighting system in Pucung traditional house construction, such as (1) house as a shelter, (2) house as a family domain, (3) level of air circulation and lighting system inside the house refer to a privacy level and sanctity of the room, and (4) a form of harmony with the natural surroundings.
Keywords