AtTabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam (Jul 2022)

Representasi Kritik Sosial dalam Humor pada Kumpulan Cerita Pendek Lelucon Para Koruptor Karya Agus Noor (Analisis Semiotika Perspektif Roland Barthes)

  • Zuhal Murniati,
  • Heny Triyaningsih

DOI
https://doi.org/10.21043/at-tabsyir.v9i1.14949
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 151 – 170

Abstract

Read online

Permasalahan korupsi masih menjadi persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia. Berbagai upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan, namun masih ada beberapa hambat-an dalam pelaksanaannya, salah satunya hambatan yang bersumber dari kurangnya instru-men pendukung dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Polemik tentang penindakan korupsi memicu seluruh elemen masyarakat mulai dari pegawai, akademisi, pegiat antikor-upsi, seniman, sampai sastrawan untuk memberikan kritik terhadap perilaku korupsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Adapun pen-dekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika sastra. Semiotika adalah salah satu metode yang paling interpretatif dalam menganalisis teks dan keberhasilan maupun keg-agalannya sebagai sebuah metode bergantung pada baik tidaknya peneliti dalam mengartiku-lasikan masalah yang mereka teliti. Gambaran korupsi pada kumpulan cerita pendek lelucon para koruptor digambarkan dalam 2 macam kelompok, yakni menampilkan dampak dari perbuatan korupsi dan tingkah laku koruptor. Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah dua cerpen Agus Noor pada buku kumpulan cerita pendek “Lelucon Para Koruptor” yang berjudul “Matinya Seorang Penyair” dan “Bisnis Para Pembenci”. Humor yang merepre-sentasikan kritik sosial tentang korupsi dalam kumpulan cerita pendek tersebut adalah hu-mor satire, guyon-parikena, surealisme dan humor kelam.

Keywords