ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur (Jun 2018)
Ecologicals and culture concepts in post-disasters housing design in Yogyakarta
Abstract
Hunian bantuan pasca bencana biasanya didesain dengan desain yang hanya mempertimbangkan kecepatan konstruksi dan efisiensi biaya pembangunan dengan kurang mempertimbangkan kekhasan budaya lokal serta kondisi lingkungan suatu kawasan. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, maka arsitektur lokal yang merupakan wadah dari budaya lokal dan bentuk respon masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar secara perlahan akan terancam hilang bersamaan dengan adanya bencana, yang kemudian akan tergantikan dengan bentuk-bentuk hunian yang hampir seragam disemua tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep ekologis dan budaya pada perancangan hunian paska bencana di desa Ngibikan yang berhasil menjawab kebutuhan penghuninya dan menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif untuk menggali konsep ekologi dan budaya pada perancangan di desa Ngibikan.Berdasar hasil penelitian didapatkan bahwa penerapan konsep ekologis dan budaya pada perencanaan desain hunian paska bencana di desa Ngibikan turut mempengaruhi keberhasilan desain dalam menjawab kebutuhan penghuni dan merespon kondisi alamnya. Diharapkan proses rekonstruksi pemukiman paska bencana di desa Ngibikan ini dapat menjadi contoh bagi proses rekonstruksi dimasa mendatang agar proses rekonstruksi tidak hanya berupa upaya memenuhi kebutuhan hunian bagi korban bencana namun juga suatu upaya melestarikan arsitektur lokal yang merupakan wadah dari budaya lokal dan bentuk respon masyarakat terhadap kondisi lingkungan di suatu kawasan.
Keywords