Philanthropy: Journal of Psychology (Jun 2023)

Perbedaan Kepuasan Pernikahan pada Pasangan yang Menjalani Hubungan Jarak Jauh Ditinjau dari Keberadaan Anak

  • Elizabeth Hana Permatahati Mongdong,
  • Ratriana Y.E. Kusumiati

DOI
https://doi.org/10.26623/philanthropy.v7i1.5238
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 1 – 15

Abstract

Read online

Abstract. Long-distance relationship are common on these day. Based on the latest data from the Central Statistics Agency for 2015 in Indonesia, especially in the North Sulawesi province there were 35.851.00 individuals who migrated outside the region and lived separately from their families. This condition makes couples who are in long-distance relationship may had diverse experience about their marital life satisfaction. Therefore, this study aims to examine the difference in marital satisfaction of couples who have long-distance relationships in terms of child presence. This study will use a comparative quantitative method with snowball sampling. There were 87 participants (44 have children and 43 have no children) involved in the study of husband/wife in ethnic Minahasa. The scale used is the ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS) by Fowers and Olson (1993). The results of the independent sample t-test were 0.524 (p>0.05), that means there was no difference in marital satisfaction for couples who had long-distance relationships, both those who already had children and those who did not have children. Keywords:, Marital Satisfaction, Long Distance Relationship, Child Presence Abstrak. Pernikahan jarak jauh banyak ditemui pada zaman modern seperti saat ini. Di Indonesia, khususnya di provinsi Sulawesi Utara berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik 2015 sebanyak 35.851.00 jiwa individu yang melakukan migrasi ke luar daerah dan hidup terpisah dengan keluarga. Kondisi ini membuat pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh merasakan kepuasan pernikahan yang berbeda. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh ditinjau dari keberadaan anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif dengan snowball sampling. Partisipan merupakan suami/istri masyarakat suku Minahasa, Sulawesi Utara sebanyak 87 orang (44 orang memiliki anak dan 43 orang belum memiliki anak). Skala yang digunakan yaitu ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS) oleh Fowers dan Olson (1993). Didapatkan hasil independent sample t-test adalah 0,524 (p>0,05) artinya tidak terdapat perbedaan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh baik yang sudah memiliki anak dan yang belum memiliki anak. Kata kunci: Kepuasan Pernikahan, Hubungan Jarak Jauh, Keberadaan Anak