Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (Aug 2024)
PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA AKTIF CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB KANDIDAT ANTI KANKER KOLOREKTAL TERHADAP RESEPTOR LYMPHOCYTE-SPECIFIC PROTEIN TYROSINE KINASE
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) mengandung minyak atsiri dan senyawa kurkuminoid yang bersifat antikanker. Metabolit pada temulawak dapat menjadi kandidat agen kemoterapi kanker kolorektal terhadap reseptor Lck pada sel epitel kolon. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi sebagai antikanker kolorektal yang terkandung dalam Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap reseptor Lck melalui studi in silico metode penambatan molekuler. Studi ini dilakukan dengan cara prediksi Lipinski dengan LigandScout, Molecular docking melalui perangkat lunak AutoDock Tools 1.5.6., visualisasi menggunakan Biovia Discovery Studio 2021 Client, prediksi sifat ADMET menggunakan pkCSM. Hasil studi menunjukkan keempat senyawa memenuhi Lipinski's rule of five, hasil pengujian molecular docking dan visualisasi interaksi menunjukkan xanthorrhizol memiliki interaksi terbaik dengan energi -6,26 kkal/mol dan Ki 25,71 µM, terdapat dua ikatan hidrogen pada interaksi xanthorrhizol dengan reseptor Lck dan interaksi ini sama dengan ligan alami dan obat pembanding doxorubicin. Senyawa lainnya seperti curcumin dan bisdemethoxycurcumin pada memiliki potensi yang baik namun hanya memiliki satu kesamaan interaksi dengan ligan alami. Studi ADMET menunjukkan xanthorrhizol memiliki karakter absorpsi dan distribusi yang baik, metabolisme yang rendah, tidak mutagenik dan tidak karsinogenik pada mencit. Berdasarkan hasil penelitian, senyawa xanthorrhizol memiliki potensi yang paling baik, namun belum melampaui ligan alami untuk menjadi kandidat antikanker kolorektal dan memenuhi aturan Lipinski sehingga aman untuk diadministrasikan secara oral. Modifikasi struktur kimia diperlukan agar memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan ligan alami. Kata kunci: Curcuma xanthorrhiza Roxb, kanker kolorektal, Lck, in silico, penambatan molekuler Abstract Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) contains essential oils and curcuminoid compounds that have anticancer properties. Metabolites in temulawak can be candidates for colorectal cancer chemotherapy agents against Lck receptors in colonic epithelial cells. The purpose of this study was to identify active compounds that have the potential to be colorectal anticancer agents contained in Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) against Lck receptors through in silico studies of molecular docking methods. Methods: This study was conducted using the Lipinski prediction method with LigandScout, Molecular docking using AutoDock Tools 1.5.6 software., visualization using Biovia Discovery Studio 2021 Client, prediction of ADMET properties using pkCSM. The results of the study showed that the four compounds met Lipinski's rule of five, the results of molecular docking and visualization of interactions showed that xanthorrhizol had the best interaction with an energy of -6.26 kcal/mol and Ki 25.71 µM, there were two hydrogen bonds in the interaction of xanthorrhizol with the Lck receptor and this interaction was the same as the natural ligand and the reference drug doxorubicin. Other compounds such as curcumin and bisdemethoxycurcumin had good potential but only had one similarity in interaction with the natural ligand. The ADMET study showed that xanthorrhizol had good absorption and distribution characteristics, low metabolism, was non-mutagenic and non-carcinogenic in mice. Based on the results of the study, the xanthorrhizol compound had the best potential, but had not surpassed the natural ligand to become a candidate for colorectal anticancer and met Lipinski's rule so that it was safe to be administered orally. Modification of the chemical structure is needed to have better potential than the natural ligand. Keywords: Curcuma xanthorrhiza Roxb, colorectal cancer, Lck, in silico, molecular docking
Keywords