Journal of Natural Resources and Environmental Management (May 2021)

Strategi Konservasi Daerah Tangkapan Air Bendung Ciliman Banten

  • Aditya Yumansyah,
  • M Yanuar J Purwanto,
  • Yudi Setiawan

DOI
https://doi.org/10.29244/jpsl.11.1.152-164
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 1

Abstract

Read online

Daerah tangkapan air (DTA) Bendung Ciliman Banten merupakan sumber air bagi Bendung Ciliman, sehingga perlu dilakukan konservasi agar keandalan air bendung dapat terjamin. Perubahan tataguna lahan akibat pertumbuhan penduduk di DTA telah menyebabkan menurunnya luas hutan dan meningkatnya kekritisan lahan. Luas hutan di DTA hanya sebesar 2,84% dari luas DTA. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi DTA Bendung Ciliman; (2) Mengetahui status keberlanjutan DTA Bendung Ciliman; (3) Menyusun strategi konservasi DTA Bendung Ciliman yang berkelanjutan. Metode yang digunakan antara lain analisis deskriptif, interpretasi citra, analisis Multi Dimensional Scaling (MDS), dan analisis SWOT. Hasil analisis keberlanjutan daerah tangkapan air Bendung Ciliman Banten menunjukkan hasil cukup berkelanjutan dengan nilai 52,52%, dengan nilai stress 12,98% dan nilai R2 sebesar 95,45%. Berdasarkan hasil analisis leverage menunjukkan nilai atribut yang paling sensitif terhadap keberlanjutan daerah tangkapan air terdapat 7 atribut pengungkit, antara lain pada dimensi ekologi terdapat 3 atribut yaitu penggunaan lahan, persentase lahan kritis, dan luas hutan. Pada dimensi ekonomi terdapat 2 atribut yaitu jumlah koperasi dan nilai tukar petani (NTP), sedangkan pada dimensi sosial terdapat 2 atribut yaitu tingkat pengangguran dan tingkat layanan pendidikan. Hasil analisis SWOT berdasarkan hasil analisis matriks evaluasi komponen internal dan komponen eksternal, didapatkan hasil akhir analisis internal factor analysis summary (IFAS) sebesar 0,74 dan external factor analysis summary (EFAS) 0,29. Hasil analisis kuadran menunjukkan posisinya berada pada kuadran I (strategi Strengths - Opportunities) yaitu strategi progresif dan berusaha memanfaatkan kekuatan dan peluang (Rangkuti 2014). Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang perlu diterapkan antara lain memanfaatkan laju pertumbuhan penduduk yang rendah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di DTA Bendung Ciliman, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya daerah tangkapan air yang berkelanjutan, dan memanfaatkan tutupan vegetasi yang masih cukup tinggi untuk peningkatan nilai ekonomi hutan bagi masyarakat.

Keywords