Ngarsa (Dec 2023)

Pembangunan Infrakstruktur Desa Untuk Meningkatkan Potensi UMKM Dan Desa Wisata Di Desa Banjar Banyuwangi

  • Muhammad Muizul Hanani,
  • Nasirudin Al Ahsani

DOI
https://doi.org/10.35719/ngarsa.v3i2.46
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 161 – 170

Abstract

Read online

Permasalahan infrastruktur desa dapat bervariasi dan tergantung pada kondisi setiap daerah. Beberapa permasalahan umum yang sering dihadapi dalam konteks infrastruktur desa melibatkan: Kurangnya akses jalan yang baik, membuat transportasi dan mobilitas masyarakat sulit. Minimnya infrastruktur telekomunikasi, yang dapat membatasi akses informasi dan komunikasi Masyarakat, dan Desa-desa mungkin menghadapi tantangan terkait perubahan iklim, seperti banjir atau kekeringan. Menanggapi permasalahan ini, diperlukan perencanaan dan implementasi kebijakan yang bijaksana, sumber daya yang memadai, serta partisipasi aktif masyarakat untuk memastikan pembangunan infrastruktur desa yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pembangunan infrastruktur desa di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Gula Aren. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga memiliki dampak positif terhadap akses masyarakat desa dalam mengelola potensi desa wisata. Kata Kunci: Infrakstruktur; UMKM; Desa Wisata Village infrastructure problems can vary and depend on the conditions of each region. Some common problems often faced in the context of village infrastructure involve: Lack of good road access, making transportation and community mobility difficult. There is a lack of telecommunications infrastructure, which can limit community access to information and communications, and villages may face challenges related to climate change, such as floods or drought. Responding to this problem requires wise policy planning and implementation, adequate resources, and active community participation to ensure sustainable development of village infrastructure. This research uses the ABCD (Asset-Based Community Development) approach. The results of this research show that the development of village infrastructure in Banjar Village, Licin District, Banyuwangi Regency, aims to increase community participation in Palm Sugar Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) activities. Apart from that, infrastructure development also has a positive impact on village community access to managing village tourism potential. Keywords: Infrastructure; UMKM; Tourism Village

Keywords