Elementary School (Jul 2023)

Implementasi Kecerdasan Majemuk Di Sekolah Dasar: Rekonstruksi Praktik Baik Guru Dalam Membangun Potensi Siswa Secara Insklusif

  • Yohannes Kurniawan Barus,
  • Aan Fardani Ubaidillah,
  • Slamet Arifin

DOI
https://doi.org/10.31316/esjurnal.v10i2.4210
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 386 – 393 – 386 – 393

Abstract

Read online

Pembelajaran harus mampu membangun potensi siswa secara holistik, artinya potensi kecerdasan yang berbeda harus dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dengan mengakui kecerdasan yang berbeda, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif yang memungkinkan setiap siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi implementasi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk (multiple intelligences) mulai dari cara guru dalam mengidentifikasi kecerdasan majemuk siswa, menggunakannya untuk mendesain pembelajaran, serta cara evaluasi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode holistic multiple-case study. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumenter. Subjek penelitian adalah guru dan siswa dari beberapa sekolah dasar terpilih yang berhasil menerapkan pendekatan kecerdasan majemuk dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik guru dalam merancang pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk masih terbatas pada beberapa kecerdasan saja, seperti kecerdasan linguistik dan matematis-logika karena berbagai kendala dan keterbatasan. Namun demikian, bila dirangkum dari keseluruhan temuan yang memadukan praktik-praktik baik yang dilakukan guru pada kelas-kelas di sekolah yang diteliti, dapat disusun implementasi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk yang utuh sebagai preferensi bagi para guru untuk memilih praktik yang sesuai. Pada gilirannya, implementasi pendekatan kecerdasan majemuk sebagai basis dalam implementasi pembelajaran secara utuh, dapat menjadi langkah yang efektif dalam membangun potensi siswa secara holistik.