Sari Pediatri (Nov 2016)
Transposisi Arteri Besar: Anatomi, Klinik, Kelainan Penyerta, dan Tipe
Abstract
Latar belakang. Transposisi arteri besar (TAB) merupakan salah satu penyakit jantung bawaan (PJB) tipe sianotik yang bermanifestasi pada periode bayi baru lahir. Kelainan penyerta yang sering ditemukan adalah defek septum ventrikel (DSV), defek septum atrium (DSA), paten duktus arteriousus (DAP), dan left ventricular outflow tract obstruction. Tujuan. Mengetahui hubungan tipe transposisi dengan kelainan penyerta pada transposisi arteri besar. Metode.Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik. Populasi penelitian semua pasien yang datang ke Instalasi Pelayanan Jantung RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung untuk dilakukan ekokardiografi mulai Januari 2006 sampai Januari 2011. Subjek penelitian semua pasien TAB yang memenuhi kriteria inklusi. Diagnosis TAB ditegakkan berdasarkan ekokardiografi, dibagi 2 kelompok berdasarkan tipe tranposisi, yaitu transposisi komplet dan parsial. Kelainan penyerta TAB dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok kelainan penyerta kompleks dan tidak kompleks. Hasil. Selama periode penelitian didapatkan 3910 anak yang dilakukan ekokardiografi. Ditemukan 54 anak TAB yang memenuhi kriteria inklusi. Usia termuda saat dilakukan ekokardiografi 4 hari, sedangkan tertua 13 tahun. Ditemukan 47 TAB disertai dengan DSV, tersering tipe perimembran sedangkan tipe doubly commitedpaling jarang ditemukan. Ditemukan 16 anak dengan stenosis pulmonal dan tipe stenosis yang terbanyak tipe infundibular. Transposisi arteri besar dengan kelainan penyerta kompleks ditemukan bersama-sama dengan kelainan lain, yaitu AVSD komplet, atresia mitral, atresia trikuspid, single ventricle, dan dekstrokardia situs inversus. Terdapat hubungan bermakna tipe transposisi dengan kelainan penyerta (p=0,01). Kesimpulan.Transposisi arteri besar dengan tipe transposisi komplet lebih sering disertai dengan kelainan penyerta kompleks.
Keywords