Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (Feb 2024)

PERBANDINGAN KOMPONEN PASANG SURUT YANG DIPEROLEH MELALUI PENGUKURAN TIDE GAUGE DAN SATELIT ALTIMETRI

  • Eko Yuli Handoko,
  • Muhammad Aldila Syariz,
  • Muhammad Hanan Ashiddiqi

DOI
https://doi.org/10.24319/jtpk.15.79-91
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 79 – 91

Abstract

Read online

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Selain dengan adanya pengamatan tradisional menggunakan tide gauge, komponen pasang surut dapat ditentukan menggunakan satelit altimetri. Penggunaan tide gauge, hasil ekstraksi komponen pasang surut hanya dapat dilakukan secara akurat karena memiliki resolusi temporal yang sangat baik meskipun hanya tersedia pada titik-titik stasiun tersebut didirikan saja. Hal ini berkebalikan dengan yang menggunakan satelit altimetri. Data yang didapatkan dari satelit altimetri perlu diolah agar mendapatkan nilai sea surface height yang selanjutnya digunakan untuk penentuan komponen pasang surut dengan analisis harmonik metode kuadrat terkecil pada banyak titik yang berada di permukaan bumi. Akan tetapi, resolusi temporal yang lebih rendah daripada tide gauge juga menjadi batasan dalam pengestraksian komponen pasut. Tujuan penelitian adalah mengekstraksi sea surface height data satelit altimetri Jason-3 dan membandingkan hasil ekstraksi tersebut dengan pengamatan manual. Hasil dari penelitian ini adalah nilai amplitudo dan fase dari tiap komponen pasang surut. Kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil komponen dari data pengamatan stasiun pasang surut. Didapatkan bahwa perbedaan rata-rata (RMSE) terbesar sebesar 0,360 m pada komponen pasang surut K1 dan RMSE terkecil yaitu sebesar 0,003 m pada komponen pasang surut M4.

Keywords