Jurnal Sain Peternakan Indonesia (Mar 2020)

Tampilan Vulva Sapi Perah yang Disinkronisasi dengan Hormon Prostaglandin pada Umur yang Berbeda

  • F. A. Akbar,
  • D. Samsudewa,
  • Y. S. Ondho

DOI
https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.1.91-97
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 91 – 97

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tampilan vulva saat berahi sapi perah pada umur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 32 ekor sapi perah yang minimal satu kali bunting dan berhasil partus dengan umur 2 tahun (n = 2), 3 tahun (n = 18), 4 tahun (n = 8) dan 5 tahun (n = 4). Sapi perah disinkronisasi menggunakan hormon Prostaglandin F2? sebanyak 50 mg/ekor. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang dan lebar vulva sebagai data kebengkakan dan termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu vulva serta penilaian skoring pada pengamatan warna vulva. Pengambilan data dilakukan pada jam ke 48, 72, 78, 84 , 90, 120, 144 dan 408 setelah ternak diberikan perlakuan injeksi hormon. Data yang diperoleh dianalisis secara non parametrik menggunakan Kruskal-Wallis H-Test, jika ada efek yang signifikan kemudian diuji lanjut menggunakan Mann-Whitney U Test dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 21. Hasil analisis statistik terhadap kebengkakan vulva terdapat perbedaan pada pengamatan jam ke 120 (P<0,05., ?2 = 9,943) dan suhu vulva terdapat perbedaan pada pengamatan jam ke 84 (P<0,05., ?2 = 8,37). Namun, pada warna vulva tidak terdapat perbedaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan perubahan tampilan vulva dari masing-masing umur yang diamati.

Keywords