Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan (Dec 2021)
PAHAM KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD MENURUT PERSPEKTIF JAMAAH AHMADIYAH LAHORE (GAI) DI INDONESIA
Abstract
Ketegangan yang terjadi dalam menyikapi Ahmadiyah selama ini sesungguhnya dipicu oleh kesalahpahaman terhadap penggunaan istilah “nabi” yang digunakan Ahmadiyah dalam konteks tasawuf, sebagaimana para wali dan para sufi juga menggunakannya ketika pemimpin kharismatik aslinya (Ghulam) dijadikan titik fokus penghormatan dan cinta yang luar biasa, dari kacamata tasawuf, pola yang mirip dengan tarekat, karena menekankan bai’at dalam keanggotaannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan ajaran Ahmadiyah tentang Kenabian. Mirza Ghulam Ahmad (2) Memahami ajaran Ahmadiyah tidak menyimpang dari Islam yang dibawa Muhammad SAW (3) Mengetahui kebenaran pemahaman Mirza Ghulam Ahmad yang atas klaimnya mendapatkan Wahyu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Sumber data berasal dari data primer dan sekunder, data primer yaitu sumber tertulis primer dan sumber tertulis dengan alat mekanik menyaksikan peristiwa yang diceritakan (sumber autentik dan sumber langsung). Data sekunder berupa sumber-sumber yang berkaitan dengan peneltian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik content analysis, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan jamaah Ahmadiyah Lahore (GAI) di Indonesia secara umum memusatkan pada pengalaman Mirza Ghulam.
Keywords