EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar (Aug 2016)
Pembelajaran Menulis Dalam Gamitan Pendidikan Karakter
Abstract
Abstrak Pembelajaranmenulisharuslahditafsirkansebagaisebuahprosesyang ditujukanuntukmengembangkanserangkaianaktivitassiswadalamrangka menghasilkansebuahtulisandibawahbimbingan,arahan,danmotivasiguru. Sejalandengandefinisiini,pembelajaranmenulisseyogyanyadikembangkan melaluibeberapatahapanprosesmenulissehinggasiswabenar-benarmampu menulissesuaidengantahapanprosesyangjelas.Disisilain,gurujugaharus membekalisiswadenganberbagaistrategimenulispadasetiaptahapanaktivitas menulisyangdilakukansiswa.Melaluikolaborasiperangurudansiswaini, pembelajaranmenulisdiyakiniakanmencapaihasilyangmemuaskan.Tanpa perankolaborasiini,kemampuansiswadalammenulistidakakanberkembang dantetapakanrendah. Dalamprosesnya,pembelajaranmenulishendaknyadiarahkanpada upayamembinakemampuansiswauntukmenulisberbagaigenretulisanuntuk berbagaitujuan,berbagaisasaranbaca,danberbagaikontekssosialbudaya. Sejalandengantuntutanini,pembelajaranmenulisselayaknyadikemasmelalui penciptaansejumlahaktivitas-aktivitasaktifkreatifyangharusdilakukansiswa selamapembelajaran.Aktivitasaktifkreatifinijugajanganhanyayangbersifat mereproduksitulisanmelainkanharuslebihterarahpadaprosesproduksitulisan yangaslidanmemilikidayakreativitasyangtinggi. KataKunci:PembelajaranMenulis,PendidikanKarakter,KemampuanMenulis Abstrak Pembelajaran menulis haruslah ditafsirkan sebagai sebuah proses yang ditujukan untuk mengembangkan serangkaian aktivitas siswa dalam rangka menghasilkan sebuah tulisan di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Sejalan dengan definisi ini, pembelajaran menulis seyogyanya dikembangkan melalui beberapa tahapan proses menulis sehingga siswa benar-benar mampu menulis sesuai dengan tahapan proses yang jelas. Di sisi lain, guru juga harus membekali siswa dengan berbagai strategi menulis pada setiap tahapan aktivitas menulis yang dilakukan siswa. Melalui kolaborasi peran guru dan siswa ini, pembelajaran menulis diyakini akan mencapai hasil yang memuaskan. Tanpa peran kolaborasi ini, kemampuan siswa dalam menulis tidak akan berkembang dan tetap akan rendah. Dalam prosesnya, pembelajaran menulis hendaknya diarahkan pada upaya membina kemampuan siswa untuk menulis berbagai genre tulisan untuk berbagai tujuan, berbagai sasaran baca, dan berbagai konteks sosial budaya. Sejalan dengan tuntutan ini, pembelajaran menulis selayaknya dikemas melalui penciptaan sejumlah aktivitas-aktivitas aktif kreatif yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran. Aktivitas aktif kreatif ini juga jangan hanya yang bersifat mereproduksi tulisan melainkan harus lebih terarah pada proses produksi tulisan