Jurnal Sosiologi Reflektif (Apr 2020)
SARASO ADO DI KAMPUANG: Studi Etnografi Persaudaraan Perantau Minang di Rumah Makan Padang di Yogyakarta
Abstract
The Minang tribe is one of the tribes in Indonesia who have ‘migrated customs’ (merantau). The word 'merantau' itself is a manifestation of leaving the original territory and occupying new territory. For Minangnese migrants in Yogyakarta, Rumah Makan Padang (Padang Restaurant) not only a place to eat but also it has function a warm place among Minangnese. In using ethnographic approach, this research try to explain how the interaction among Minangnese in Rumah Makan Padang. The finding shows, first: This fraternal interaction only emerge in Rumah Makan Padang owned by Minangnese. This fraternal interaction sucas having conversation with Minang Language and telling stories about their hometown. Second, Rumah Makan Padang is a place to remedy the taste of Minang Food. Suku Minang merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki adat merantau. Kata ‘merantau’ sendiri merupakan bentuk manifestasi dari meninggalkan teritorial asal dan menempati teritorial baru. Secara khusus dengan menggunakan pendekatan etnografi penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana persaudaraan antar perantau Minang terjadi di rumah makan padang. Temuan menunjukkan, Pertama, interaksi persaudaraan terjadi berupa saling mengobrol dengan menggunakan Bahasa Minang dan bercerita perihal kampung halaman. Kelekatan persaudaraan ini membuat perantau Minang merasa sedang makan di kampung halaman sendiri. Kedua, bagi perantau Minang, Rumah Makan Padang merupakan pengobat rindu tentang makanan di kampung halaman.
Keywords