Majalah Geografi Indonesia (Sep 2016)

Integrasi Foto Udara dan Sistem Informasi Geografis untuk Evaluasi Penentuan Letak Bangunan Candi di Wilayah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Sutikno Sutikno,
  • Suharyadi Suharyadi

DOI
https://doi.org/10.22146/mgi.13084
Journal volume & issue
Vol. 29, no. 1
pp. 1 – 6

Abstract

Read online

ABSTRAK Sebagai bangunan keagamaan, bangunan candi didirikan atau dibangun berdasarkan syarat tertentu. Dikenal beberapa kitab pedoman pembangunan candi seperti Manasara, Silpasastra, Vastupurusa, Kashyapasilpa. Pedoman pembangunan candi tersebut tidak hanya berlaku di India saja tetapi juga di Indonesia dan begitu juga di wilayah Prambanan. Lahan yang sesuai adalah lahan yang subur, datar, jenis tanah yang baik, permeabilitas baik, tidak mengandung gas atau racun, serta mudah memperoleh air. Kesesuaian lahan merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Penelitian dilakukan terhadap lahan di wilayah Prambanan meliputi Kecamatan Kalasan dan Prambanan Kabupaten Sleman, DIY dan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Digunakan data foto udara hitam putih skala 1:20.000 liputan wilayah Yogyakarta tahun perekaman 2001. Dari foto udara akan dilakukan interpretasi parameter fisik lahan yaitu bentuklahan dan penggunaan lahan. Parameter lainnya diperoleh dari data sekunder hasil penelitian yang telah dilakukan. Dilakukan interpretasi, digitasi, overlay analisis dan penilaian terhadap parameter fisik lahan dengan bantuan perangkat SIG dan diperoleh kelas kesesuaian lahan untuk bangunan candi. Diperoleh tiga kelas kesesuaian lahan untuk bangunan candi yaitu kelas S1 (Baik), S2 (Sedang) dan S3 (Buruk). Dari 11 bangunan candi terdapat sembilan candi yang terletak di lahan kelas S1 (Baik), dua candi di lahan kelas S2 (Sedang) dan tidak ada candi yang terletak di lahan kelas S3 (Buruk). Bangunan candi yang didirikan dengan persyaratan lahan secara konseptual dan tradisional berdasarkan kitab ternyata sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan dalam pengetahuan modern. Integrasi antara data penginderaan jauh (foto udara) dan perangkat analisis SIG (ArcView) dapat digunakan untuk menyadap informasi parameter fisik lahan untuk memperoleh kelas kesesuaian lahan untuk bangunan candi di wilayah Prambanan. ABSTRACT As a religious building, the temple was founded or constructed based on certain conditions. Known some as the book of temple construction guidelines as Manasara, Silpasastra, Vastupurusa, Kashyapasilpa. Temple construction guidelines is not only apply in India, but also in Indonesia and so also in the Prambanan. Suitable land is fertile land, flat, kind of good soil, good permeability, contains no gas or toxic and easy to get water. Land suitability is the main of this research. Research carried out on Prambanan area includes the Kalasan and Prambanan sub-district Sleman Regency, Yogyakarta and Prambanan sub-district, Klaten regency, Central Java. Data was used panchromatic aerial photographs scale of 1: 20,000 coverage of Yogyakarta recording year 2001. From the aerial photo will intrepret using physical parameter, namely landforms and land use. Other parameters obtaine from secondary data from results of previous research. Interpretation, digitization, overlay analysis and assessment of the physical parameters use GIS tool and obtaine land suitability category for temple. There are three category of land suitability for temple is S1 (Good), S2 (moderate) and S3 (Bad). From the 11 temple, there are nine temples located in the S1 (Good), two temples in S2 (moderate) and no temples in S3(Poor). The temple building was established with the requirements land in conceptual and traditional based on the book with the criteria of land suitability in modern science. The integration between remote sensing data (aerial photos) and analysis tools GIS (ArcView) can be used to extract physical parameters information to obtain land suitability categories in Prambanan Temple building in the region.

Keywords