Jentera: Jurnal Kajian Sastra (Oct 2023)

Disruption of Natural Order in Video Game Dark Souls

  • Mohammad Fahmi Yahya,
  • Pratiwi Retnaningdyah

DOI
https://doi.org/10.26499/jentera.v12i1.6025
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1

Abstract

Read online

This study discusses the environmental issue distortion of the game Dark Souls using Garrard's ecocriticism theory and uses the qualitative descriptive method to analyze the data. The objectives of the study are to show the disruption of the natural order and its consequences. This study is conducted by gathering data from the game through screenshots and dialogues while also from the video through the narrative. The study shows that the disruption of natural order occurred because the individuals of the Age of Fire did not desire their era to end with them being replaced by the Age of Dark, which would be humanity's era, and thus do whatever is necessary to extend the Age of Fire, despite the fact that involves changing the nature of humanity itself. The consequences of the disruption experienced by every individual as the world grew hostile and dangerous, the world's logic warped, individuals suffering from the world's conflict as many resigned to their ultimate fate. Despite acknowledging environmental problems, few solutions have been formulated, leading to the continued deterioration of nature. Abstrak Penelitian ini membahas isu lingkungan yang menyimpang dari gim (permainan) Dark Souls dengan menggunakan teori ekokritik Garrard dan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan gangguan terhadap tatanan alam dan konsekuensi dari gangguan terhadap tatanan alam tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari gim melalui tangkapan layar dan dialog, serta video melalui narasi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terganggunya tatanan alam terjadi karena individu-individu di Zaman Api tidak menginginkan era mereka berakhir dan digantikan oleh Zaman Kegelapan, yang akan menjadi era umat manusia sehingga mereka melakukan apa saja untuk memperpanjang Zaman Api, meskipun hal itu berarti mengubah sifat dasar dari umat manusia itu sendiri. Konsekuensi dari gangguan yang dialami oleh setiap individu ketika dunia menjadi semakin tidak bersahabat dan berbahaya, logika dunia menjadi bengkok, individu-individu yang menderita akibat konflik dunia banyak yang pasrah pada nasib mereka. Meskipun mengakui adanya masalah lingkungan, hanya sedikit solusi yang telah dirumuskan yang mengarah pada kerusakan alam yang terus berlanjut.

Keywords