Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Aug 2017)

PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI LIMBAH PEMBALAKAN KAYU PUSPA DENGAN TEKNOLOGI PRODUKSI SKALA SEMI PILOT

  • Djeni Hendra

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.2007.25.2.93-107
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 2
pp. 93 – 107

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk membuat arang aktif dari limbah pembalakan hutan tanaman produksi kayu puspa (Schima waflicbii), mengidentifikasi karakteristik arang aktif yang dihasilkan, mendapatkan konsentrasi H3PO4 dan waktu aktivasi arang aktif. Proses pembuatan arang aktif dilakukan dengan menggunakan retort kapasitas 100 kg arang yang dilengkapi dengan pemanas listrik pada suhu 700°C, dan mengaplikasikan arang aktif terbaik pada pemurnian minyak goreng curah dan minyakgoreng bekas. Analisis karakteristik kualitas arang aktif menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi H3PO4 dan waktu aktivasi hanya berpengaruh pada rendemen, daya serap terhadap larutan yodium, daya serap terhadap uap benzena dan daya serap terhadap uap kloroform. Taraf perlakuan yang dapat menghasilkan arang aktif dengan kualitas terbaik yaitu konsentrasi H3PO4 5% dan waktu a.ktifasi selama 120 menit. Kombinasi taraf perlakuan ini menghasilkan arang aktif dengan rendemen 74,21 %, kadar air 4,17%, kadar zat terbang 9,40%, kadar abu 4,37%, kadar karbon terikat 86,23, daya serap terhadap larutan yodium 938,54 mg/g, daya serap terhadap uap benzena 18,81%, dan daya serap terhadap uap kloroform 33,53%. Arang aktif hasil produksi mampu menurunkan kadar asam lemak bebas, menurunkan bilangan peroksida dan meningkatkan kejernihan minyak goreng curah dan minyak goreng bekas. Taraf perlakuan terbaik untuk menjernihkan minyak goreng curah dan minyak goreng bekas yaitu pada konsentrasi arang aktif 1 % dan waktu kontak 1 jam, mampu meningkatkan kejernihan minyak goreng curah 90,95% dan minyak goreng bekas 71,25%, menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah 0,12% dan minyak goreng bekas 0,37% serta menurunkan bilangan peroksida pada minyak goreng curah 10 mg O2 /100 g dan minyak goreng bekas 17,60 mg O2 /100 g.

Keywords