JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research (Mar 2021)

Analisis Pengendalian Persediaan Obat BPJS Kategori A(Always) Dan E (Esensial) Dengan Menggunakan Metode ABC, VEN Dan EOQ Di IFRS Bhayangkara Tingkat III Nganjuk

  • Nopandi Wisnu Darmawan,
  • Jason Merari Peranginangin,
  • Rina Herowati

DOI
https://doi.org/10.20961/jpscr.v6i1.38960
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 20 – 32

Abstract

Read online

Penelitian ini membahas tentang tata kelola obat-obatan di Rumah Sakit dengan manajemen seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan obat secara rasional yaitu tepat obat, dosis dan biaya. Pemilihan obat kategori AE, karena obat kategori AE memiliki tingkat kritis berdasarkan pada jumlah pemakaian tinggi dan dengan jumlah item obat yang banyak. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk melakukan analisa terhadap kendali obat BPJS kategori AE menggunakan ABC and VEN method, menganalisa pengendalian ketersediaan obat obat BPJS dengan metode EOQ dan ROP dalam peningkatan obat menjadi efisien serta menganalisa tingkat pelayanan obat. Desain penelitian ini yaitu quasi experiment non-control. populasi semua obat BPJS yang ada di instalasi farmasi, sampel penelitaian adalah obat BPJS berdasarkan analisis metode ABC dan VEN kategori AE pada bulan Februari sampai Juli 2019. Untuk mengamati sert amengukur tingkat keefesienan pada pengendalian ketersediaan obat-obatan maka diberlakukan indikator nilai persediaan dan Customer servis level (tingkat pelayanan), penelitian yang sudah mendapatkan hasilnya, maka akan dilakukan pengujian statistik Paired t-Test. Dari uji analisis menggunakan metode ABC dan VEN dapat mengidentifikasi obat yang memerlukan pengendalian persediaan yang lebih ketat dan memprioritaskan 29 item obat BPJS kategori AE. Indikator nilai persediaan dengan penerapan metode EOQ dan ROP sebelum intervensi Rp. 403.114.341 dan setelah intervensi Rp. 331.170.915 dapat meningkatkan efesiensi pengelolaan obat BPJS dan menurunkan nilai persediaan sebesar Rp 71.943.426 berdasarkan hasil sebelum – sesudah intervensi menunjukkan hasil signifikan (0,043). Indikator tingkat pelayanan (customer servis level) sebelum intervensi 91,76% dan setelah intervensi 94,39% berdasarkan hasil sebelum – sesudah intervensi menunjukkan hasil signifikan (0,025). Penggunaan metode EOQ dan ROP memudahhkan dalam perencanaan dan pengadaan serta merupakan upaya pengontrolan dan pemantauan persediaan obat agar obat yang diberikan tepat waktu dan kekosongan persediaan obat dapat dihindari.

Keywords