Journal of Renewable Energy and Mechanics (Sep 2021)

Pengaruh Aging dan Variasi Kecepatan Putaran Terhadap Laju Korosi Propeller Berbahan Aluminium Paduan

  • Hendra Setiawan Karokaro,
  • Kurnia Hastuti

DOI
https://doi.org/10.25299/rem.2021.vol4.no02.5510
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 02

Abstract

Read online

Salah satu bahan baling-baling yang banyak digunakan adalah aluminium paduan. Kerusakan propeller yang terjadi di dominasi oleh terjadinya patah pada salah satu atau beberapa daunnya. Kerusakan berupa patahnya propeller tidak hanya disebabkan oleh beban kerja propeller, melainkan sebagai hasil akumulasi antara kerja propeller dan lingkungan kerjanya yang korosif. Salah satu cara meningkatkan sifat mekanis paduan aluminium adalah dengan perlakuan panas penuaan (aging treatment). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan laju korosi akibat pengaruh kecepatan putaran propeller dan aging. Pada penelitian ini material Al paduan di-aging pada temperatur 170°C selama 180 menit. Material tanpa aging dan hasil aging kemudian diuji korosi dengan metode celup pada variasi putaran propeller 800 rpm, 1000 rpm, 1200, dan 1500 rpm dengan waktu perendaman 12 jam , 24 jam, 48 jam,dan 168 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan putaran propeller mempengaruhi laju korosi material. Spesimen yang diputar pada kecepatan 1500 rpm memiliki laju korosi 1,0084 mm/year untuk material tanpa aging dan 0,9447 mm/year untuk material dengan aging. Laju korosi ini lebih besar dibandingkan spesimen yang diputar pada kecepatan 800 rpm, 1000 rpm dan 1200 rpm. Laju korosi pada putaran 800 rpm adalah 0,6472 mm/year untuk material tanpa aging dan 0,5141 mm/year Utuk material dengan aging. Aging yang dilakukan pada material dapat menurunkan laju korosi dari 0,6472 mm/year menjadi 0,5141 mm/year pada putaran 800 rpm, 0,7913 mm/year Menjadi 0,6775 mm/year pada putaran 1000 rpm, 0,8805 mm/year menjadi 7438 mm/year Pada putaran 1200 rpm dan 1,0084 mm/year menjadi 0,9447 mm year pada putaran 1500 rpm. Pengamatan foto mikro menunjukan bahwa jenis korosi yang terjadi adalah korosi kavitasi.

Keywords