Jurnal Agrotek Tropika (May 2023)

HAMA-HAMA TANAMAN JAGUNG DAN KERAGAMAN ARTROPODA PADA PERTANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN PESAWARAN DAN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI LAMPUNG

  • Purnomo Purnomo,
  • Ellen Aprilia Ananda,
  • Ahmad Al Fajar,
  • Lestari Wibowo,
  • Puji Lestari,
  • I Gede Swibawa

DOI
https://doi.org/10.23960/jat.v11i2.7139
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 337 – 349

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis hama utama yang ditemukan selama masa pertumbuhan tanaman jagung, serta keragaman artropoda yang ada pada ekosistem pertanaman jagung di Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran, Provinsi Lampung. Pengamatan dilakukan di empat lokasi: dua lokasi di Lampung Selatan dan dua lokasi di Pesawaran. Pada keempat lokasi tersebut cara budidaya tanaman jagungnya sama, yang berbeda adalah varietas jagung yang ditanam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hama-hama utama yang menyerang tanaman jagung pada fase vegetatif dan generatif adalah Peregrinus maidis (Hemiptera: Delphacidae), Spodoptera frugiperda (Lepidoptera:Noctuidae), Ostrinia furnacalis (Lepidoptera:Crambidae), dan Helicoverpa armigera (Lepidoptera:Noctuidae). Populasi fitofag yang juga cukup tinggi adalah Leptocorisa oratorius (Hemiptera: Coreidae), meskipun serangga ini sangat jarang diklaim sebagai hama penting tanaman jagung. Di antara 5 spesies serangga fiotofag tersebut, populasi tertinggi ditempati oleh hama P. maidis yang ditemukan pada semua lahan pengamatan. Perbedaan varietas berpengaruh terhadap populasi hama-hama pada pertanaman jagung. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa di Lampung Selatan: Way Layap (BISI-18) ditemukan 10 ordo dan 49 famili, lokasi Suka Bandung (SUMO) ditemukan 13 ordo dan 52 famili. Adapun di Pesawaran: Sri Mulyo (Pioneer-27) ditemukan 12 ordo dan 51 famili, dan di lokasi Solehudin (BISI-321) ditemukan 12 ordo dan 49 famili. Artropoda yang ditemukan berperan sebagai hama, predator, parasitoid, polinator, dan dekomposer. Indeks keragaman artropoda tergolong dalam kategori sedang dengan nilai tertinggi di lokasi Suka Bandung (2,34). Indeks dominasi tertinggi di lokasi Sri Mulyo dengan nilai 0,43. Indeks kemerataan tertinggi di lokasi Suka Bandung dan Way Layap dengan nilai 0,59.

Keywords