Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan Antara Hepatotoksisitas dengan Usia, Status Gizi, dan Lama Pemberian Asam Valproat pada Anak Epilepsi

  • Siti Aurelia Nurmalasari,
  • Elisabeth S. Herini,
  • Nenny Sri Mulyani

DOI
https://doi.org/10.14238/sp15.3.2013.186-9
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 3
pp. 186 – 9

Abstract

Read online

Latar belakang. Epilepsi masih merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat di seluruh dunia. Limapuluh juta orang diperkirakan menderita epilepsi di seluruh dunia dengan angka insiden tahunan berkisar 20–70 kasus per 100 000 penduduk, dan angka prevalensi 0,4%–0,8%. Prevalensi epilepsi yang tinggi secara langsung akan berimbas penggunaan asam valproat tinggi, dan dapat meningkatkan risiko dampak hepatotoksisitas. Tujuan. Mengetahui hubungan antara usia, status gizi, lama terapi dengan kejadian hepatotoksisitas pada anak epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat. Metode. Penelitian desain potong lintang. Data diambil pada bulan September – November 2011 di RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta. Kriteria inklusi adalah anak epilepsi usia <18 tahun yang mendapat terapi asam valproat paling sedikit 3 bulan di Poliklinik Rawat Jalan, serta bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak yang menderita penyakit hati sebelumnya. Data diolah menggunakan korelasi Pearson dan Spearman. Hasil. Tidak ada hubungan antara usia, status gizi, lama terapi dengan hepatotoksisitas yang ditandai dengan peningkatan kadar ALT pada anak epilepsi yang menggunakan asam valproat (r=-0,009, p= 0,946; r=-0,198, p=0,136 dan r=0,009, p=0,947). Kesimpulan. Usia, status gizi, dan lama terapi tidak berhubungan dengan hepatotoksisitas pada anak epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat.

Keywords