Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Aug 2017)

MEMPELAJARI PEMISAHAN MINYAK ATSIRI DARI DAMAR MATA KUCING DAN SIFAT FISIKO-KIMIA RESIDUNYA

  • Bambang Wiyono

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.1998.15.6.363-370
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 6
pp. 363 – 370

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi minyak atsiri dari berbagai kualitas getah damar mata kucing dan menganalisis sifat fisiko-kimia residunya. Setiap kualitas damar mata kucing disuling secara kering pada suhu 120 - 130 0C selama 7 jam. Hubungan antara waktu penyulingan dan rendemen distilat dianalisis dengan regresi linier mengikuti prosedur SAS. Sedangkan sifat fisiko- kimia residu penyulingan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia untuk damar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa damar berkualitas rendah mengandung minyak atsiri lebih tinggi dibandingkan dengan damar berkualitas tinggi, yang ditunjukkan oleh tingginya distilat yang dihasilkan. Sidik regresi antara waktu pemisahan minyak dari getah damar dan rendemen destilat adalah secara sangat nyata untuk semua kualitas damar, di mana hubungannya ditunjukkan oleh persamaan regresi dengan koefisien sebagai berikut : Damar dengan kualitas A Y = 0,2375 X + 0,057143; R = 0,886 Damar dengan kualitas B Y = 0.176786 X - 0,121429; R = 0,923 Damar deugan kualitas C Y = 0,3875 X - 0,057143; R = 0,868 Damar dengan kualitas D Y = 0,587314 X - 0,371429; R = 0,975 Damar asalan {E) Y = 0,591071 X -0,1000; R = 0,880 Residu penyulingan damar kualitas A, B dan C memenuhi persyaratan SNI kecuali sifat titik lunaknya. Sedangkan residu dari kualitas D dan asalan belum memenuhi persyaratan standar tersebut. Agar residu ini memenuhi persyaratan tersebut, bahan baku dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang ada, lalu disuling pada kondisi vakum dengan waktu penyulingan sekitar 2 - 3 jam.

Keywords