Journal of Geospatial Information Science and Engineering (Dec 2023)

Evaluasi Geometrik Jalan Lintas Selatan Tambakmulyo – Wawar Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Gambar Detailed Engineering Design (DED) dan Gambar Hasil Pekerjaan (As Built Drawing)

  • Bernadus Aditya,
  • Bambang Kun Cahyono

DOI
https://doi.org/10.22146/jgise.88429
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 103 – 110

Abstract

Read online

Geometrik jalan merupakan aspek yang penting untuk menentukan kenyamanan dan keamanan bagi para pengendara dalam melintasi suatu jalan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan kajian terhadap bentuk geometrik jalan terhadap desain rencana dan desain hasil pelaksanaan dari pembangunan jalan Lintas Selatan Tambakmulyo – Wawar dari STA 0+000 sampai 17+00. Kajian diawali dengan proses identifikasi alinemen horizontal dan vertikal pada gambar rencana atau biasa disebut Detailed Engineering Design (DED) dan gambar hasil pekerjaan (As Built Drawing). Hasil kajian ini mendapatkan besaran parameter alinemen horizontal dan vertikal yang dianalisa kesesuaiannya dengan aturan yang berlaku. Titik STA Pl yang tidak memenuhi spesifikasi geometrik standar acuan selanjutnya dilakukan penghitungan ulang. Analisis dilakukan dengan perbandingan antara unsur geometrik pada data DED dan As Built Drawing dengan peraturan perencanaan geometrik jalan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Hasil analisa penelitian ini menyimpulkan bahwa geometrik jalan gambar DED pembangunan jalan lintas selatan Tambakmulyo – Wawar secara umum telah sesuai dengan peraturan Bina Marga. Adapun geometrik jalan pada gambar As Built Drawing belum sesuai dengan ketentuan dari peraturan Bina Marga . Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil analisa nilai jari-jari minimum, panjang bagian lurus dan panjang jari-jari minimum yang diperbolehkan tanpa lengkung peralihan yang tidak sesuai dengan peraturan Bina Marga. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya perubahan pada geometrik jalan gambar DED dengan geometrik jalan gambar as built. Perbedaan ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian sistem koordinat antara gambar DED dengan koordinat lahan yang berhasil dibebaskan. Ketidaksesuaian sistem koordinat menyebabkan adanya proses penyesuaian alinemen saat pembangunan jalan, sehingga mendapatkan hasil geometrik jalan seperti pada dokumen gambar as built.

Keywords