Insisiva Dental Journal (May 2020)

Perbedaan Kekuatan Geser antara Semen Resin Nanosisal Komposit 60% Wt dan Semen Resin Nanofiller Komposit

  • Dwi Aji Nugroho,
  • Iqban Aditia

DOI
https://doi.org/10.18196/di.9112
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 11 – 18

Abstract

Read online

Resin komposit adalah bahan restorasi yang sering digunakan karena bersifat estetis tinggi. Filler anorganik seperti glass silica sebagai salah satu komposisi penting dalam resin komposit memiliki kelemahan berupa non-degradable, proses energinya tergantung pada bahan bakar fosil, serta emulsi polutannya tinggi dan membahayakan kesehatan dan lingkungan membuat filler alami sebagai bahan pengisi alternatif diperlukan. Salah satu serat alami yang dapat digunakan adalah serat sisal (Agave sisalana). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan geser antara semen resin komposit nanosisal 60% Wt dan semen resin nanofiller komposit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Serat sisal selanjutnya diubah menjadi ukuran nano. Nanosisal dicampur dengan Bis-GMA, UDMA, TEGDMA, dan Champhorquinone. Semen resin nanofiller komposit (AllCem Core) sebagai kontrol. Sampel berjumlah 10 dibagi menjadi dua kelompok. Gigi premolar dipreparasi tumpatan kelas V lalu ditumpat menggunakan dua bahan tersebut. Kekuatan geser sampl diuji menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil menunjukkan semen resin nanosisal komposit 60% memiliki rata-rata kekuatan geser 13,10 MPa, dan semen resin nanofiller komposit 4,92 MPa. Analisis data menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000). Kekuatan geser semen resin nanosisal komposit 60% lebih besar dibandingkan dengan semen resin nanofiller komposit.

Keywords