Depik Jurnal (May 2018)

Hubungan panjang berat dan faktor kondisi tiram (Crassostrea gigas) di Kawasan Estuari Tibang dan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh

  • Lili Kasmini,
  • Termala A. Barus,
  • Muhammad A. Sarong,
  • Miswar B. Mulya

DOI
https://doi.org/10.13170/depik.7.1.9594
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 60 – 68

Abstract

Read online

Study on the length-weight relationships and condition factors of oyster (Crassostrea gigas) has been done in Tibang and Ulee Lheue estuary areas, Banda Aceh for 4 months starting from July to October 2017. The objective of the study was to observe the condition of oysters in Banda Aceh City. The sampling method used line transect, where each sampling location is divided into 3 stations. Length-weight relationship analysis was performed using Linear Allometric Model (LAM). The result of the analysis of Length-weight relationship in Tibang and Ulee Lheue waters of Banda Aceh City shows the average value of 1.92 and 1.97 (negative allometric). The K value shows at Tibang location (5.07) higher than Ulee Lheue (4.98). Based on the mean value Wr indicates that Ulee Lheue (103.92) has a higher value than Tibang (102.60). The conclusion of K and Wr values shows that the environment in the research location is still stable, so it can be concluded that Tibang and Ulee Lheue waters can still support the life of oysters. Penelitian tentang hubungan panjang berat dan faktor kondisi tiram (Crassostrea gigas) telah dilakukan di kawasan estuari Tibang dan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh selama 4 bulan dimulai dari Juli hingga Oktober 2017. Tujuan penelitian adalah untuk melihat kondisi tiram di Kota Banda Aceh. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan transek garis, dimana pada setiap lokasi sampling dibagi atas 3 stasiun. Analisis hubungan panjang berat dilakukan menggunakan Linear Allometric Model (LAM). Hasil analisis hubungan panjang berat di perairan Tibang dan Ulee Lheue Kota Banda Aceh menunjukkan nilai b rerata 1,92 dan 1,97 (alometrik negatif). Adapun nilai K menunjukkan rerata pada lokasi Tibang (5,07) lebih tinggi berbanding Ulee Lheue (4,98). Berdasarkan nilai rata-rata Wr menunjukkan bahwa perairan Ulee Lheue (103,92) memiliki nilai lebih tingi bebanding perairan Tibang (102,60). Adapun kesimpulan nilai K dan Wr menunjukkan keadaan lingkungan pada lokasi penelitian masih dalam keadaan stabil, sehingga dapat disimpulkan perairan Tibang dan Ulee Lheue masih dapat mendukung kehidupan tiram.