Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan Awitan Pubertas dan Status Sosial Ekonomi Serta Status Gizi pada Anak Perempuan

  • Woro Indaryani,
  • Rudy Susanto,
  • JC Susanto

DOI
https://doi.org/10.14238/sp11.5.2010.374-8
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 5
pp. 374 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Usia awitan pubertas dapat dipakai untuk menentukan apakah seorang anak perempuan mengalami pubertas dini atau terlambat. Di Indonesia, masih terdapat perbedaan status sosial ekonomi dan status gizi antara daerah pedesaan dan perkotaan, yang berpengaruh terhadap awitan pubertas di kedua daerah. Tujuan. Mengetahui hubungan antara rerata usia awitan pubertas dengan status sosial ekonomi dan status gizi pada anak perempuan di daerah pedesaan dan perkotaan Metode. Penelitian cross sectional dilakukan antara Mei-September 2009 terhadap 502 anak perempuan, siswa 5 Sekolah Dasar Getasan (pedesaan), 5 Sekolah Dasar Gajahmungkur (perkotaan) yang berumur 8-13 tahun. Subjek penelitian dipilih secara stratified random sampling. Awitan pubertas ditentukan berdasarkan pertumbuhan payudara atau rambut pubis, sesuai Tanner-2. Status ekonomi dinilai berdasarkan kriteria Sajogyo. Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (WHO, 2005). Analisis menggunakan uji t-tidak berpasangan dan uji korelasi Spearman. Hasil. Awitan pubertas secara bermakna lebih awal di perkotaan (124±10) bulan dibandingkan di pedesaan (131±11) bulan. Awitan pubertas terjadi lebih awal pada kelompok sosial ekonomi tinggi dan kelompok indeks massa tubuh tinggi (p<0,001). Kesimpulan. Anak perempuan di perkotaan mengalami pubertas lebih awal dibandingkan di pedesaan. Terdapat hubungan bermakna antara status ekonomi dan status gizi dengan awitan pubertas

Keywords