Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Jun 2014)
SAKARIFIKASI SERAT TANDAN KOSONG DAN PELEPAH KELAPA SAWIT SETELAH PRETREATMENT MENGGUNAKAN KULTUR CAMPURAN JAMUR PELAPUK PUTIH Phanerochaete chrysosporium dan Trametes versicolor
Abstract
Penggunaan kultur campuran jamur pelapuk putih pada proses pretreatment bahan lignoselulosa belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan kultur Phanerochaete chrysosporium dan Trametes versicolor pada proses pretreatment serat tandan kosong dan pelepah kelapa sawit terhadap hasil sakarifikasinya. Inokulum P. Chrysosporium dan T. versicolor dituangkan ke dalam sampel substrat serat tandan kosong dan pelepah kelapa sawit (40-60 mesh) yang telah disterilkan, masing-masing sebanyak 5% (w/v), sehingga total inokulum yang ditambahkan ke dalam kedua macam substrat masing-masing 10% (w/v). Sampel diinkubasikan pada suhu ±27°C selama 4 minggu. Sebagian dari contoh diambil dan lalu diperiksa setelah masa inkubasi 1, 2, 3, dan 4 minggu. Sakarifikasi dilakukan menggunakan enzim selulase sebanyak 20 FPU per g biomassa dan β-glukosidase dalam shaking waterbath pada suhu 50°C selama 48 jam. Analisis gula pereduksi, glukosa dan xilosa dilakukan terhadap hasil sakarifikasi. Rendemen gula pereduksi, konsentrasi glukosa dan xilosa tertinggi dari tandan kosong kelapa sawit. diperoleh dari sakarifikasi serat dengan pretreatment selama 4 minggu, yaitu masing-masing 13,08%, 0,86 mg/g dan 0,13 mg/g, sedangkan rendemen gula pereduksi, konsentrasi glukosa dan xilosa tertinggi dari pelepah kelapa sawit didapatkan dari sakarifikasi substrat dengan pretreatment selama 2 minggu, yaitu masing-masing 8,98%, 0,92 mg/g dan 0,23 mg/g.
Keywords