Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan (Apr 2017)
MINYAK KENANGA (Canangium odoratum Baill) SEBAGAI REPELLENT LALAT RUMAH (Musca domestica)
Abstract
Lalat merupakan vektor beberapa penyakit seperti disentri, kholera, typhoid, diare, dan kecaci-ngan. Berbagai teknik pengendalian lalat dapat dilakukan, salah satunya dengan cara kimia menggunakan repellent. Minyak kenanga (Canangium odoratum Baill) mempunyai kemampuan sebagai repellent lalat karena mengandung linalool, eugenol dan geraniol yang merupakan senyawa fenol penolak serangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengguna-an variasi konsentrasi minyak kenanga terhadap lalat rumah (Musca domestica) dengan me-ngukur daya dan durasi dari repellent yang diperoleh. Penelitian bersifat experiment dengan memakai post-test only with control group design. Obyek penelitian, yaitu lalat rumah yang ber-jumlah 625 ekor, digunakan untuk lima kelompok penelitian yang terdiri dari tiga kelompok per-lakuan dan dua kelompok kontrol dengan pengulangan sebanyak lima kali. Hasil uji dengan one way anova pada α 0,05, memperlihatkan bahwa daya repellent yang dimiliki oleh konsen-trasi minyak kenanga 20 %, 30 %, dan 40 %, serta kontrol positif (kamfer) dan kontrol negatif (minyak jarak) berbeda secara bermakna, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi mi-nyak kenanga berpengaruh terhadap daya repellent. Namun, tehadap durasi, pengaruhnya ti-daklah signifikan. Penelitian menyimpulkan bahwa konsentrasi 40 % (40 ml minyak kenanga dalam 60 ml minyak jarak) adalah yang paling efektif untuk mengusir lalat rumah, dengan daya repellent sebesar 34,4 % dan durasi 8,4 jam.