Jurnal Psikologi Teori dan Terapan (Feb 2014)

RASA MALU DAN PRESENTASI DIRI REMAJA DI MEDIA SOSIAL

  • Herdyani Kusumasari,
  • Diana Savitri Hidayati

DOI
https://doi.org/10.26740/jptt.v4n2.p91-105
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 91 – 105

Abstract

Read online

An individual will perform self-impression to be accepted by society and can establish a social relationship. Someone do the self presentation so they can be accepted by the environment. However, there are some people which have obstacle to do their self presentation to make a social relationship. We can called that condition with shyness. Social media can be well accepted a mediator for shy person to presented their self. The purpose of this research is to find out the correlation between shynees with self presentation on adolosence in social media. This research has done to 96 sample of 13 – 16 years old active user of social media like Facebook, Twitter, Path, Instagram, Blog, and Youtube. The result with Pearson Product Moment test says the coeficient correlation (r) between two variables is 0,281. That is shows that between the two variables have a positive correlation with the signification level is 0,006 (p < 0,05) which says that the two variables have a significant correlation. Abstrak: Individu akan melakukan pengelolaan kesan agar dapat diterima oleh masyarakat dan dapat menjalin sebuah hubungan sosial. Presentasi diri dilakukan agar individu dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitarnya. Namun, beberapa orang akan mengalami suatu hambatan dalam melakukan presentasi dirinya secara langsung untuk melakukan suatu hubungan sosial. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai rasa malu (shyness). Media sosial merupakan salah satu perantara bagi orang pemalu untuk melakukan presentasi dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasa malu dengan presentasi diri remaja melalui media sosial. Penelitian ini dilakukan pada 96 orang remaja berusia 13 – 16 tahun yang aktif di media sosial yaitu Facebook, Twitter, Path, Instagram, Blog, dan Youtube. Hasil yang diperoleh dengan uji Pearson Product Moment menunjukkan koefisien korelasi (r) antara kedua variabel sebesar 0,281 dengan taraf signifikasinya adalah 0,006 (p < 0,05), hal tersebut menunjukkan bahwa antara kedua variabel memiliki hubungan positif yang signifikan.

Keywords