Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education (Jul 2019)

TAROK CITY SEBAGAI KAWASAN PENDIDIKAN TERPADU (KPT) (STUDI ANALISIS KESIAPAN MASYARAKAT NAGARI DALAM PEMBANGUNAN KPT)

  • Muhammad Hidayat

DOI
https://doi.org/10.24036/scs.v6i1.137
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 51 – 61

Abstract

Read online

Perencanaan kawasan pendidikan terpadu ini oleh Bupati Pariaman, dengan lembaga yang terkait pembangunan kawasan pendidikan terpadu adalah salah satu usaha pembangunan strategis bertujuan untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat dan pembangunan di bidang pendidikan. Pada kawasan Tarok City akan dibangun sejumlah pembangunan pendidikan; Kampus UNP sekitar 150 hektar, politeknik UNAND seluas 40 hektar, ISI Padang Panjang seluas 40 hektar, UIN Imam Bonjol Padang, Gedung Diklat LAN, dan Rumah Sakit vertikal. Stetegisnya kawasan ini yang berada di pinggir jalan lintas Padang-Bukittinggi tidak luput dari banyaknya demonstarsi masyarakat terhadap pembangunan kawasan ini. Rencana ini masih menyimpan banyak persoalan; diantaranya adanya ketidak setujuan masyarakat terhadap pembangunan tersebut, tudahan terhadap perebutan lahan tanah ulayat dan penggantian rugi lahan mayarakat yang tidak sesuai dan lainnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya demonstrasi masyarakat Tarok City semenjak Bulan Mei 2017 hingga September 2017 di depan kantor Bupati Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Kelembagaan masyarakat dalam mengahadapi pembangunan Kawasan Pendidikan Terpadu diantaranya adalah yang meliputi tiga aspek pengetahuan, sikap dan respon dari lembaga masyarakat nagari Kapalo Hilalang mengahadapi Kawasan Pendidikan Terpadu (KPT). Masalah kajian ini adalah: Bagaimana respon lembaga masyarakat di kawasan Tarok City terhadap inovasi pembangunan yang akan dilaksanakan?. Tujuan penelitian ini adalah menemukan jawaban tentang respon lembaga masyarakat di kawasan Tarok City terhadap inovasi pembangunan yang akan dilaksanakan. Metode penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dengan cara observasi dan wawancara pada kelembagaan masyarakat Nagari Kapalo Ilalang seperti KAN, Nagari, Bundo Kanduang dan Kepemudaan yang berada di kawasan KPT. Analisa data penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data untuk menemukan validitas dan reabilitas data penelitian.Pendekatan teori yang digunakan dalam kajian ini adalah pendeatan difusi inovasi sebagai proses sosial yang mengkomunikasikan informasi tentang ide baru yang dipandang secara subyektif. Ada 5 tahapan yang berkembang dalam difusi inovasi: (1) tahapan pengetahuan, (2) Pengambilan Keputusan, (3) Pelaksanaa/ Implementasi, (4) Konfirmasi. Hasil penelitian ini memberikan gambaran respon lembaga masyarakat di lapangan terhadap Inovasi pembangunan yang sedang dilaksanakan. Sebagai kajian yang bersifat pembangunan yang top down, maka sangat strategis melihat respon lembaga masyarakat kebanyakan terutama lembaga adat.

Keywords