Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota (Jan 2019)

DAMPAK RISIKO SECONDARY HAZARD DI SEKITAR BENCANA LUMPUR LAPINDO TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

  • Siti Nuurlaily Rukmana,
  • Moch. Shofwan

DOI
https://doi.org/10.14710/pwk.v14i4.20345
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 4
pp. 295 – 306

Abstract

Read online

Bencana lumpur berdampak pada lansekap wilayah Kabupaten Sidoarjo khususnya di Kecamatan Porong, Kecamatan Tanggulangin, dan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Fenomen bencana lumpur yang terjadi pada tahun 2006 ternyata saat ini masih memberikan ancaman lanjutan (secondary hazards) pada lingkungan sekitarnya, seperti pencemaran air, amblesan tanah, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dampak ancaman lanjutan (secondary hazard) terhadap lingkungannya dan dilanjutkan pada pola persebaran spasial wilayah terdampak dari risiko secondary hazards bencana lumpur di Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan karakteristik bencana lumpur yang kemudian divisualkan secara spasial melalui pemetaan. Berdasarkan hasil analisis bahwa (1) risiko Secondary Hazards di kawasan luapan lumpur lapindo bervariatif diantaranya pencemaran air dan tanah, pencemaran udara, amblesan tanah dan perubahan mata pencaharian. Salah satunya pada pencemaran air yaitu berubahnya warna dan bau yang tidak sedap (2) Pencemaran air memiliki pola persebaran tersebar dan tertinggi. Hal ini disebabkan pencemaran air tidak diikuti oleh batas administrasi. satu titik sungai yang tercemar di sekitar luapan bencana lumpur akan berdampak pada sungai lainnya

Keywords