Masker Medika (Dec 2023)

PENGARUH DIMETIL SULFOKSIDA (DMSO) DAN SUHU PRESERVASI BERBEDA TERHADAP BAKTERI Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

  • Kurniawan Kurniawan

DOI
https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i2.563
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 2
pp. 328 – 336

Abstract

Read online

Pendahuluan: Bakteri S. aureus merupakan bakteri penyebab infeksi nosokomial di rumah sakit yang mudah mengalami resistensi terhadap antibiotik membentuk strain baru seperti bakteri MRSA yang resisten terhadap golongan antibiotik methicillin (β-lactams). Bakteri MRSA bersifat patogen dan memiliki persentase bahaya yang cukup besar sehingga perlu dilakukan pemeliharaan dan penyimpanan kultur murni bakteri MRSA di laboratorium untuk kepentingan eksplorasi dan upaya pengendalian serta pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Salah satu larutan yang digunakan dalam preservasi bakteri adalah larutan dimetil sulfoksida (DMSO) yang berguna secara universal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan DMSO dan suhu preservasi yang berbeda dalam preservasi bakteri MRSA. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan analisis uji multivariat anova yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto dari bulan Juli 2022 sampai bulan Oktober 2022. Hasil: Konsentrasi larutan DMSO dan suhu preservasi yang berbeda dapat mempengaruhi viabilitas bakteri MRSA, sedangkan suhu preservasi bakteri MRSA yang paling baik adalah pada suhu 4 oC dan 20-28 oC dengan nilai signifikansi (p=0.048). Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan DMSO dan suhu preservasi yang berbeda dapat mempengaruhi viabilitas bakteri MRSA. Suhu preservasi yang terbaik diperoleh pada suhu 4 oC Kata kunci: DMSO, MRSA, Preservasi Bakteri, Suhu

Keywords