Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (Jan 2014)
Integrasi Budaya Jawa Pada Pengembangan Bahan Ajar Bumi Dan Alam Semesta
Abstract
Kesulitan siswa dalam mempelajari IPA salah satunya disebabkan oleh sebagian besar materi IPA diadopsi dari sains Barat. Padahal budaya yang mendasari pengembangan sains Barat tidak sama dengan budaya Jawa, maka pembelajaran sains berpotensi menimbulkan kesenjangan (clash) dengan sains lokal. Kesulitan lain disebabkan oleh pembelajaran IPA selama ini dilakukan memisahkan antara konten IPA dan pedagoginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan Budaya Jawa dalam pembelajaran IPA yang meliputi proses dan produk (materi) IPA menjadi satu kesatuan pengetahuan (Pedagogical Content Knowledge/PCK). Metode penelitian ini adalah penelitan pengembangan (R&D). Tahap-tahap penelitian meliputi (1) studi pendahuluan; (2) pengembangan PCK; (3) validasi PCK; dan (4) pengembangan produk. Hasil penelitian menunjukkan modul yang dikembangkan layak untuk diujicobakan pada tingkat yang lebih luas dalam perkuliahan Fisika Sekolah Menengah. Western-adoption of most material of science causes student’s difficulties in learning science. Meanwhile, the culture base of Western science development is different from the Javanese one. This is why science learning causes potentially clash to local science. Other difficulty is caused by learning science which has been done by separating content from its pedagogy. This study aims to integrate Javanese culture into science teaching that include process and product to become a unified science knowledge (Pedagogical Content Knowledge/PCK). The research method used was a research & development (R & D), with the stages of (1) preliminary study, (2) development of PCK, (3) validation PCK, and (4) product development. The results showed that the developed modul decent for piloting at a broader level in High School Physics class.
Keywords