Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Dec 2015)

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Dongeng Gagak Rimang

  • Joko Sayono,
  • Ulfatun Nafi’ah,
  • Daya Negri wijaya

DOI
https://doi.org/10.17977/um020v9i22015p236-256
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 236 – 256

Abstract

Read online

Abstrak: Gagak Rimang adalah nama kuda jantan dari Arya Penangsang, penguasa Jipang Panolan. Semasa hidupnya Arya Penangsang terlibat konflik dengan Jaka Tingkir (penguasa Pajang, sekarang Solo) terkait dengan daerah Demak. Kisah ini yang kemudian menjadi dongeng masyarakat Desa Jipang dan diceritakan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tulisan ini akan berupaya mengupas cara kerja dari teori hermeunetik; aplikasi dari teori hermeunetik transformatif, reifikasi, dan gender dalam dongeng Gagak Rimang; dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam dongeng Gagak Rimang serta bagaimana cara penanaman nilai karakter pada masyarakat di Desa Jipang. Dongeng berguna dalam mengembangkan kesadaran sejarah pada generasi penerus sehingga mampu menjadi pribadi yang berkarakter baik dalam hidup bermasyarakat. Kata-kata kunci: Arya Penangsang, Gagak Rimang, Pendidikan Karakter Abstract: Gagak Rimang is the male horse of Arya Penangsang, the regent of Jipang Panolan. The life of Arya Penangsang faced a conflict with Jaka Tingkir, the king of Pajang related the area of Demak. This story becomes a tale of Jipang society and is delivered from one generation to the next generation. This article discusses the theory of hermeneutics, the implementation of transformative hermeneutics, reification, and gender in a tale of Gagak Rimang; and the values of the character building in the tale of Gagak Rimang, in addition, some ways to shape character building values in Jipang society. The tale aims to shape the next generation’s historical consciousness therefore this might be a good personal in the society life. Keywords: Arya Penangsang, Gagak Rimang, charater building