EduChemia (Jul 2018)

Crossing Puzzle-Cooperative Learning Vs Cooperative Learning: Studi Kasus pada Pembelajaran Kimia

  • Nur Hidayah,
  • Arif Sholahuddin,
  • Ikhwan Khairu Sadiqin,
  • Nita Maulida

DOI
https://doi.org/10.30870/educhemia.v3i2.3847
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 232 – 242

Abstract

Read online

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan partisipasi siswa serta proses belajar kimia dengan dua metode. Metode pembelajaran yang dilaksanakan berupa crossing puzzle-cooperative learning dan cooperative learning konvensional. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif pada 13 orang siswa kelas XII IPA 3 SMAN 13 Banjarmasin. Perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Kelompok (LKK), Tes Hasil Belajar (THB) dan pengisian kuesioner secara online. Hasil belajar siswa dengan metode non-games rata-ratanya sebesar 82,65 dengan keaktifan rata-rata 48. Strategi games crossing puzzle didapatkan rata-rata hasil belajar sebesar 52,2 dengan keaktifan rata-rata 76. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis non-games diperoleh hasil belajar siswa dalam pembelajaran lebih tinggi, tetapi partisipasi siswa rendah. Hal ini karena adanya dominasi kelompok siswa unggul. Hasil belajar siswa dengan games crossing puzzle diperoleh hasil lebih rendah dibanding kooperatif non games tetapi partisipasi siswa tinggi. Berdasarkan hasil temuan didapatkan bahwa adanya kesempatan lebih banyak untuk tampil menyatakan pendapat bagi siswa pasif.

Keywords