Jurnal Neuroanestesi Indonesia (Oct 2012)
Anestesi pada Operasi Reseksi Avm Otak
Abstract
Manajemen anestesi pada arteriovenous malformation ( AVM ) menghadirkan tantangan yang besar karena pemahaman dan kompleksitas patofiologi yang belum di pahami dengan jelas. Kemajuan alat alat diagnostic seperti CT scan atau MRI akan meningkatkan insiden penemuan AVM dalam masyarakat kita. Walaupun tehnologi pembedahan sudah semakin maju tetapi angka morbiditas dan mortalitas pada pasien AVM tetap tinggi.Terapi pada pasien AVM sangat tergantung pada ukuran diameter AVM dan lokasinya. Manajemen anestesi mencakup persiapan preoperative yang baik, induksi yang tidak menimbulkan gejolak kardiovaskular, pemilihan obat obatan dan cairan intraoperasi maupun perawatan pasca operasi. Manajemen anestesi untuk AVM yang akan menjalani operasi stereotactic radiosurgey maupun diagnostic mempunyai konsekuensi penanganan anestesi yang berbeda. Post operasi pemahaman penanganan pasien selama di ICU juga merupakan tantangan tersendiri. Anesthesia for Brain Avm Resection Management of anesthesia in arteriovenous malformation (AVM) presents a great challenge due to the complexity of understanding and pathophysiology that has not been clearly understood. Progress diagnostic tools such as CT scan or MRI will increase the incidence of AVM discovery in our society. Although the technology is more advanced surgery but morbidity and mortality in patients with AVM remains high. Management therapy of AVM patients is highly dependent on the size of the diameter of the AVM and its location. Anesthetic management includes preoperative preparation, smooth induction, cardiovascular stability, choosing of drugs and fluids intraoperative and postoperative care. Management of anesthesia for the AVM to be undergoing stereotactic surgery and diagnostic radiosurgey have different consequences in anesthetic management. Understanding postoperative management during the ICU is also a challenge.
Keywords