Jurnal Anestesi Perioperatif (Dec 2020)
Kita adalah Klinisi, bukan Sekedar Penghobi Ultrasonografi: Keterbatasan Ultrasonografi Point-Of-Care Jantung dalam Memandu Resusitasi Cairan
Abstract
Pemeriksaan penunjang ultrasonografi point-of-care (POCUS) jantung sangat berguna dalam memandu resusitasi pasien kritis dengan penyakit penyerta jantung. Namun, POCUS jantung memiliki keterbatasan dan harus tetap dipandu pemeriksaan fisis klinis. Seorang perempuan berusia 84 tahun, mendapatkan perawatan di ruang intensif atas indikasi hemodinamik tidak stabil pascaperdarahan akut gastrointestinal bawah. Pasien tampak somnolen, takipnea, hipotensi disertai distensi vena jugularis. Pemeriksaan laboratorium hanya menunjukkan tanda anemia akut, sedangkan pada rontgen toraks didapatkan kardiomegali dan pacu jantung-tanam. Pasien ditemukan di bangsal dalam kondisi hipotensi dan diberikan bolus cairan. Evaluasi pascabolus cairan, pasien menunjukkan tanda hemodinamik stabil yang transien akibat perdarahan yang terus menerus. Dengan kecurigaan awal bahwa terdapat gangguan fungsi jantung maka ekokardiografi digunakan untuk memandu resusitasi cairan. Pada pemeriksaan tidak didapatkan variasi left ventricular outflow tract velocity time integral (VTi) disertai regurgitasi aorta (AR) moderat dan parameter lain yang membatasi fungsi ultrasonografi POCUS jantung dalam memandu uji responsivitas cairan. Penulis akhirnya melakukan resusitasi cairan dengan panduan pemeriksaan klinis secara berulang semata disertai pemeriksaan ultrasonografi inferior vena cava (IVC). Pasien berhasil diresusitasi dengan bolus cairan intravena dalam jumlah besar tanpa komplikasi sekunder. Penilaian klinis tetap diperlukan terutama pada kondisi patologis tertentu yang membatasi utilisasi POCUS jantung.
Keywords